Peranan perairan suaka margasatwa Danau Pulau Besar dan Danau Bawah di Dati II Bengkaalis Propinsi Riau sebagai habitat ikan kayangan (Scleropaages formosus Mull. & Schl.)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menelaah peranan perairan danau Pulau Besar dan Danau bawah sebagai habitat ikan kayangan, (2) menentukan penyebaran ikan kayangan berdasarkan data penangkapan saat penelitian dilakukan, untuk kepentingan pengelolaan kawasan tersebut. Penelitian dilakukan di Suaka Margasatwa Danau Pulau Besar dan Danau Bawah. Kawasan ini terletak di Kecamatan Siak, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau, selama satu bulan, mulai tanggal 8 November sampai 8 Desember 1992.
Anakan ikan kayangan yang berhasil ditangkap nelayan dari tanggal 8 November sampai tanggal 8 Desember sebanyak 14 ekor, dengan panjang antara 6 sampai dengan 8 cm. Ikan yang diperoleh setiap tangkapan berkisar antara 1 sampai dengan 3 ekor. Anakan ikan kayangan tersebut ditemukan di perairan Danau Pulau Besar (stasiun VI dan VII).
Kondisi fisik perairan meliputi luas, kedalaman, dan tipe substrat dasar perairan. Luas Danau Pulau Besar ± 4.000,0 ha, Danau Bawah ± 2.000,0 ha. Kedalaman Danau Pulau Besar berkisar antara 4,8 sampai dengan 5,6 meter, Danau Bawah antara 3,4 sampai dengan 4,1 meter, dan Sungai rawa dan Sungai Rasau antara 0,5 sampai dengan 1,5 meter. Berdasarkan hasil analisis komponen utama stasiun pengamatan Danau Pulau Besar dan Danau Bawah berada dalam satu kelompok. Air di Danau Bawah dan Danau Pulau Besar sama tergenang, akan tetapi anak ikan kayangan tidak ditemukan di Danau Bawah. Kondisi fisik perairan faktor dominan yang menyebabkan perbedaan adalah karena faktor kedalaman. Terjadi pendangkalan di perairan Danau Pulau Besar dan Danau Bawah. Proses pendangkalan di Danau Bawah berlangsung lebih cepat dari pada di Danau Pulau Besar. Perubahan terhadap kedalaman mempengaruhi keberadaan anak ikan kayangan diperairan tersebut.