Interaksi masyarakat dengaan tumbuhan obat di kawasan Taman Nasional Meru Betiri
View/ Open
Date
1993Author
Mujenah
Ervizal, A.M. Zuhud
Sangat-Roemantyo, Harini
Sunarminto, Tutut
Metadata
Show full item recordAbstract
Taman Nasional Meru Betiri yang terletak di Kabupaten Jember dan Banyuwangi dengan luas 58.000 ha merupakan salah satu kawasan hutan yang mempunyai keanekaragaman jenis flora dan fauna yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, terutama masyarakat sekitar. Adanya pemanfaatan sumberdaya alam ini menunjukan adanya interaksi antara masyarakat dengan sumberdaya alam tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tumbuhan obat, kondisi sosial ekonomi masyarakat, tingkat pengetahuan masyarakat terhadap tumbuhan obat dan pemanfaatannya, dampak pemanfaatan tumbuhan obat, usaha pengembangan tumbuhan obat dan faktor-faktor yang menghambat serta mendukungnya. Untuk itu dilakukan pengumpulan data melalui wawancara terhadap masyarakat desa sekitar TN Meru Betiri dan pencatatan data sekunder di kantor instansi yang bersangkutan serta pengamatan langsung di lapangan.
Tumbuhan obat di TN Meru Betiri dan sekitarnya tercatat 162 jenis yang tergolong dalam 67 suku. Dari jumlah
tersebut 85 jenis (45 suku) di antaranya diketahui telah digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan 38 jenis di antaranya (29 suku) dipungut dari hutan. Namun demikian pada saat penelitian dilakukan hanya 4 jenis yang dipungut dalam jumlah besar, yaitu kemukus (Piper cubeba), kedawung (Parkia roxburghii), pakem (Pangium edule) dan joho lawe (Termina lia belerica).