Pengaruh kombinasi sudut sambungan terhadap sifat mekanis balok laminasi kayu agatis (agathis loranthifolia salisb)
View/ Open
Date
1998Author
Yanti, Noveri
Mardikanto, T.R.
Ruhendi, Surdiding
Metadata
Show full item recordAbstract
Kayu lamina merupakan salah satu alternatif untuk memanfaatkan kayu-kayu berdiameter kecil dan kayu-kayu limbah industri. Dalam penggunaan kayu untuk kepentingan struktural, maka struktur kayu tersebut harus mampu memikul beban rencana (beban maksimum yang mungkin timbul) secara aman. Hal ini diperlukan agar kerusakan yang tidak diinginkan atau pemborosan pemakaian kayu dapat dihindarkan.
Untuk memperoleh bentangan atau penampang yang diinginkan, strip-strip kayu dapat disambung sebelah-menyebelah atau pada ujungnya. Hanya saja. sambungan merupakan titik lemah dalam suatu konstruksi, sehingga harus dirancang sebaik-baiknya untuk memperkecil perlemahannya (Sinaga, 1994; Tular & Idris (1981) dalam Fachrudin, 1996). Alat sambung yang digunakan adalah perekat, karena selain praktis, kekuatannya pun dapat diandalkan (jenis dan komposisi disesuaikan dengan kegunaan) (Wirjomartono, 1958).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi sudut sambungan terhadap sifat mekanis laminasi kayu agatis. Menurut Wirjomartono (1958), semakin kecil sudut sambungan, semakin luas permukaan yang direkat. semakin besar kekuatannya menahan beban.
Balok laminasi yang dibuat berukuran (panjang x lebar x tebal) = 110 x 5 x 5 cm³, terdiri dari 5 lapisan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi sudut sambungan, yaitu sudut 30°, 60° dan 90°. Kombinasi tersebut adalah A1 (90°60°90°), A2 (30°90°30°), A3 (90°30°90°), A4 (90°30°60°), A5 (60°90°60°), A6 (30°60°30°), A7 (60°30°60°), A8 (30°30°30°), A9 (90°90°90°) dan A10 (60°60°60°) serta sebagai pembandingnya digunakan Balok Utuh (BU). Jenis kayu yang digunakan adalah kayu agatis (Agathis loranthifolia Salisb).
Collections
- UT - Forestry Products [2377]