Pengukuran NiIai Target Strength Larva Ikan dengan Split Beam Acoustic System di Perairan Teluk Tomini, Sulawesi.
Abstract
Di dunia, ikan sidat dikonsumsi sekitar 60.000 ton/tahun. Jepang merupakan negara pengkonsumsi sidat terbesar dunia disamping Taiwan, Eropa dan Amerika (Wouthuyzen, S., 2002). Permintaan yang terus meningkat terhadap ikan ini mendorong berkembangnya industri usaha budidaya sidat secara intensif, namun usaha tersebut masih sangat tergantung atas ketersediaan sidat stadia elver di alam. Dilihat dari satuan wilayah pengelolaan perikanan yang berpeluang besar untuk dikembangkan yaitu wilayah yang tingkat pemanfaatannya masih kurang dari 50 %. Salah satu wilayah tersebut adalah Laut Seram sampai Teluk Tomini (Boer, M. et al, 2001). Metode akustik merupakan metode yang menggunakan gelombang suara dan perambatannya untuk mendeteksi obyekltarget dalam suatu medium. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menduga sebaran nilai target strengh larva ikan serta penyebarannya secara vertikal dan horisontal; (2) Melihat kecenderungan penyebatan target strength secara temporal (siang malam); (3) Mengetahui pengaruh oseanografi terhadap penyebaran lama ikan. Penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari Pusat Penelitian Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P20-LIPI) pada tanggal 5-8 Oktober 2002 untuk di Perairan Teluk Tomini, dan secara keselumhan penelitian ini dilakukan diperairan sekitar Pulau Sulawesi, dimulai dari Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Teluk Tomini dan singgah di Pelabuhan Bitung. Pada perjalanan pulang dilakukan sampling ulang dari Laut Sulawesi, Selat Makassar, Laut Jawa dan kembali ke Jakarta yaitu dari tanggal 26 Oktober-2 November 2002. Sulawesi dengan menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya VII. Jenis trek yang digunakan dalam penelitian ini adalah trek sembarang (arbifary hack design). Perolehan data akustik dilakukan dengan menggunakan SIMRAD EK-500 scientific echosounder dengan fiekuensi 120 kHz. Parameter lingkungan yang diambil adalah suhu, salinitas dan densitas dengan menggunakan CTD Seabird SBE 91 1 plus. Data akustik diolah dengan menggunakan software EP SOO? Microsoft Excel dan Surfer versi 7.0, sedangkan data oseanografi diolah dengan menggunakan soflware Microsof Excel. Secara umum kondisi tu secara vertikal di Perairan Teluk Tomini pada stasiun 1 dan 2 memiliki lapisan homogen sangat tipis dengan ketebalan kira-kira 20 m dengan kisaran suhu 28,6-30,4 OC. Hal ini disebabkan pengaruh angin dalam proses pengadukan massa air di permukaan. Di bawah lapisan homogen terlihat lapisan termoklin sampai dengan kedalaman kurang lebih 300 m. Pada batas bawd sampai dengan kedalaman 500 m, suhu berkisar antara 8,8-9,4 OC. Pada stasiun 3 tidak terlihat adanya lapisan homogen. Suhu terus turun secara cepat sampai dengan batas bawah lapisan termoklin pada kedalaman 300 m. Kondisi salinitas secara vertikal di Perairan Teluk Tornini, bahwa di dekat permukaan, salinitas bertambah secara cepat sampai dengan kedalaman kira-kira 100 m. Di bawah kedalaman 100 m salinitas cenderung tetap pada kisaran 34,52-34,58 psu. Daerah penelitian terdiri dari 231 ESDU dengan jumlah total larva ikan yang terdeteksi 510 ekor. Target yang paling banyak terdeteksi terdapat pada lapisan 1 dengan jumlah 231 ekor dan menurun seiring dengan bertambahnya kedalaman. Nilai TS target yang paling banyak terdeteksi adalah berukuran -65 dB dengan jurnlah 127 ekor. Nilai rata-rata target strength (TS) terendah terdapat pada lapisan 1 yaitu -67,40 dB. Nilai rata-rata TS untuk lapisan selanjutnya menunjukkan kondisi yang relatif seragam dengan nilai TS berkisar sampai -58,65 dB. Nilai rata-rata yang relatif kecil pada daerah permukaan menunjukkan bahwa pada lapisan permukaan ditempati oleh larva-larva ikan dengan ukuran yang relatif kecil yang umumnya adalah pemakan plankton. Di lihat dari nilai target strength kisarannya antara -53 dB sampai -71 dB, ini berarti bila dinyatakan dalam ukuran panjang dalam mm, berarti ukuran larva ikan berkisar 3 cm sampai 7 cm. Target yang paling banyak adalah target dengan ukuran target strengtht -68 dB ini berarti mempuyai panjang sekitar 4 cm. Dilihat dari jumlah leptochepali sidat seluruh leptocephali sidat yang dikoleksi dari Selat Makassar, Laut Maluku dan Laut Sulawesi memperlihatkan distribusi ukuran panjang total yang sama, yaitu lebih besar dari 30 mm. Ditemukan 2317 spesies leptoceohalus yang terdiri atas 28 spesies sidat dan sisanya adalah belut laut, yang mewakili 15 famili, dan di Teluk Tomini dalam penelitian ini tidak ditemukannya satu ekorpun lepto sidat di duga disebabkan lamanya-musim kemarau Cjarang sekali turun hujan).