Analisis Pola Musim Penangkapan dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Teri di Kabupaten Tuban, Jawa Timnr.
Abstract
Indonesia dianugerahi kekayaan sumberdaya ikan Iaut yang melimpah. Secara umum sumberdaya ikan laut dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil dan ikan demersal. Namun masih banyak dari kekayaan laut kita yang belum termanfaatkan dengan baik, salah satunya yaitu sumberdaya ikan teri (Stolephorus spp) yang termasuk kedalam golongan ikan pelagis kecil. Bila dilihat dari segi kualitas harga, ikan teri memang lebih rendah bila dibandingkan dengan ikan kakap atau ikan kerapu. Namun jika dilihat clan segi kuantitas, ikan teri dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat besar dalam satu schooling berbeda dengan ikan kakap atau kerapu. Hal inilah yang menjadi keunggulan tersendiri bagi ikan teri (Stolephorus spp) dibandingkan ikan jenis lain. Kabupaten Tuban yang memiliki panjang garis pantai 65 km memiliki potensi sumberdaya ikan yang cukup melimpah, salah satunya yaitu sumberdaya ikan teri (Stolephorus spp). Selain itu salah satu ha1 terpenting yang melatar belakangi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tuban dikarenakan wilayah perairan Tuban merupakan salah satu penghasil teri terbesar di Perairan Utara Jawa. Pada tahun 2001, sekitar 9 % dari total hasil tangkapan teri yang tercatat di Dinas Perikanan dm Kelautan Propinsi Jawa Timur dihasilkan dari wilayah perairan Kabupaten Tuban. Untuk mengetahui tentang sumberdaya ikan teri ini lebih dalam maka perlu dilakukan penelitian khusus mengenai sumberdaya ikan teri yang ada di Kabupaten Tuban. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan memberi informasi mengenai nilai potensi lestari (MSYJ sumberdaya ikan teri dan nilai upaya penangkapan optimum ~ o p , )y ang dapat dilakukan di wilayah perairan Tuban. Selain itu penelitian ini juga bertujnan untuk menentukan pola mush penangkapan ikan teri (Stolephorus spp) dan seberapa besar tingkat pemanfaatan surnberdaya ikan ten ini telah dilakukan di Kabupaten Tuban. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2003 dengan mengambil lokasi penelitian di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Dalam melaksanakan penelitian ada dua macam data yang dikumpulkan yaitu : 1. Data primer yang diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuisioner kepada nelayan (buruh dan pandega), petugas TPI, bakul dan supplier Kecamatan Tuban Kota serta Dinas Perikanan Kabupaten Tuban. Selain itu untuk melengkapi kekurangan juga dilakukan pengukuran di lapangan serta mengikuti secara langsung ke~atan operasi penangkapan payang teri. 2. Data sekunder diperoleh dari hasil pencatatan di TPI dan Dinas Perikanan Kabupaten Tuban. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode standarisasi alat tangkap dan metode surplus produksi untuk perhitungan nilai M Y serta upaya penangkapan optimum. Sedangkan untuk mencari nilai indeks musim penangkapan (IMP) dengan menggunakan analisis deret waktu (time series data) dan metode rata-rata bergerak (moving average). Hasil tangkapan (culclz) ikan teri (Stolephorus spp) tertinggi sepanjang tahun 1998 - 2002 yang tercatat di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban te qadi pada tahun 2002 (1.327.418 kg) dan mengalami kenaikan sebesar 176,75 % dibandingkan tahun sebelumnya (tahun 1999) yang hanya sebesar 479.653 kg. Tahun 1999 juga menjadi tahun dengan jumlah total hasil tangkapan terendah selama tahun 1998 - 2002. Hasil tangkapan rata-rata bulanan tertinggi selama 5 tahun (1998-2002) terdapat pada bulan September yaitu sebesar 122.482,2 kg, sedangkan rata-rata bulanan terendah terdapat pada bulan Mei yaitu sebesar 61.181,2 kg. Ada dua jenis perahu yang digunakan dalam operasi penangkapan yaitu perahu srool dan perahu ijon-ijon. Ukuran perahu srool ((L) 6 - 9 meter ; lebar (B) 2 - 2,5 meter dan kedalaman atau deptlz (D) 1 - 1,5 meter) lebih kecil dibandingkan dengan perahu ijon-ijon ((L) 7 - 10 meter; lebar (B) 2,5 - 3 meter dan kedalaman atau deptlz (D) 1,5 - 2 meter). Effort (upaya penangkapan) tahunan tertinggi pada tahun 2002 yaitu sebanyak 175.494 trip, effort terendah pada tahun 2000 yaitu sebanyak 165.442 trip. Sedangkan rata-rata effort bulanan tertingg pada bulan September sebanyak 15.519,4 trip dan effort terendah pada bulan Juni sebanyak 12.972,6 trip. Ikan teri di Kabupaten Tuban ditangkap oleh 3 jenis alat tangkap yang berbeda (payang, dogol dan purse seine). Masing-masing alat tangkap memiliki kemampuan yang berbeda dalam menangkap suatu jenis ikan, oleh karena itu perlu adanya standarisasi upaya penangkapan terlebih dahulu (Gulland,1983). Untuk menentukan alat tangkap yang dapat dijadikan alat tangkap standar yaitu dengan cara membandingkan nilai rata-rata CPUE tahunan masing-masing alat tangkap. Rata-rata CPUE tahunan payang sebesar 14,22 kgttrip, dogol 0,42 kgltrip dan 3,59 kgltrip untuk purse seine. Nilai rata-rata CPUE tahunan alat tangkap payang adalah yang terbesar dibandingkan dengan alat tangkap yang lain, sehingga alat tangkap payang dapat dianggap sebagai alat tangkap standar. Dengan menggunakan perhitungan Model Schaefer maka diperoleh persamaan CPUE = 104,7993 - 0,001157J: Setelah melalui proses perhitungan maka diperoleh nilai potensi maksimum lestari (MSY) ikan teri sebesar 2.373.352 kgltahun dan upaya penangkapan optimum (f,J 45.293 trip. Hasil perhitungan mengenai sejauh mana sumberdaya ikan teri di Kabupaten Tuban telah termanfaatkan, dapat dilihat dari nilai tingkat pemanfaatan selama tahun 1998 - 2002 yang berkisar antara 20,21- 68,36 % dengan rata-rata tahunan sebesar 46,29 %. Hal ini mengindikasikan bahwa sumberdaya ikan teri di Kabupaten Tuban yang telah dimanfaatkan hanya sebagian dari seluruh potensi sumberdaya ikan ten yang ada di wilayah perairan Kabupaten Tuban. Namun pada kondisi tahun terakhir pengambilan data tejadi peningkatan tingkat pemanfaatan sehingga termasuk kedalam tahap padat tangkap. Nilai indeks musim penangkapan (IM) ikan teri di wilayah perairan Tuban dihitung dengan menggunakan analisis deret waktu (time series data) dan metode rata-rata bergerak (moving average). Kisaran nilai IM yang diperoleh antara 73,67 - 162,99 %. Musim yang baik untuk melakukan penangkapan ikan teri adalah pada bulan Oktober hingga bulan Januari (1 14,35 - 162,99 %), dengan puncak musim penangkapannya yaitu pada bulan Desember (162,99 %). Musim yang kurang baik untuk melakukan operasi penangkapan yaitu pada bulan April hingga bulan Juli (73,67 - 79,03 %) dan nilai indeks musim yang terendah (73,67 %) terjadi pada bulan Juni (musim paceklik).