Tingkat produksi dan rantai tataniaga tumbuhan obat asal Taman Nasional Meru Betiri
View/ Open
Date
1998Author
Rahardjo, Budi
Zuhud, Ervizal A.M.
Sunarminto, Tutut
Metadata
Show full item recordAbstract
Letak Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) yang berbatasan dengan pemukiman penduduk menyebabkan terjadi interaksi langsung antara penduduk dengan TNMB. Bentuk interaksi langsung tersebut adalah pemungutan sumberdaya alam dari dalam kawasan taman nasional berupa bambu, kayu bakar, kayu pertukangan, rotan, satwa liar dan tumbuhan obat.
TNMB memiliki potensi tumbuhan obat yang tinggi. Terdapat 162 jenis, 38 jenis diantaranya dipungut dari dalam kawasan TNMB (Mujenah, 1993). Pemungutan tumbuhan obat oleh masyarakat telah memberikan sumbangan bagi pendapatan masyarakat sekitar. Nilai ekonomi dari tumbuhan obat pada tingkat pengumpul adalah Rp.27.364.000/Tahun. Mujenah (1993) menemukan bahwa dari kegiatan pemungutan tumbuhan obat tersebut, pengumpul memperoleh tambahan pendapatan sebesar 13,68 dari pendapatan pokok.
Dalam proses tataniaga muncul pedagang-pedagang perantara yang berperan menjembatani antara pengumpul dengan konsumen. Namun panjangnya rantai tataniaga menyebabkan harga yang harus dibayar oleh konsumen sangat jauh berbeda di banding dengan harga yang di terima pengumpul. ...