Perencanaan dan pengolahan kapal ikan
View/ Open
Date
1981Author
Koesdi, Zaroccman
Ayodhyoa
Monintja, daniel R
Metadata
Show full item recordAbstract
Kapal ikan adalah salah satu komponen terpenting dari unit penangkapan ikan. Sebagian terbesar modal yang ditanamkan dalam usaha penangkapan ikan adalah untuk biaya pem buatan kapal. Apabila di kemudian hari ternyata kapal yang telah dibuat itu belum atau tidak cocok dengan yang diharapkan, maka sulit untuk diadakan perubahan konstruksi. Oleh karena itu, perencanaan kapal ikan yang tepat merupa- kan langkah yang paling penting dalam memulai usaha di bidang penangkapan ikan. Untuk ini diperlukan pengetahuan tentang teknik perencanaan/desain kapal ikan sesuai dengan karakteristik yang diinginkan, pemilihan kapal ikan beserta perlengkapannya dan pengelolaan kapal ikan selama pemakaiannya.
Pertimbangan yang harus diperhatikan dalam perencanaan kapal ikan meliputi segi ekonomis dan teknis.
Dalam pertimbangan ekonomis, dapat ditinjau berdasarkan efisiensi kapal, analisa "break even", harga/biaya pem buatan dan umur kapal. Menurut tinjauan ini diharapkan dapat dicapai keuntungan secara maksimal atau setidaknya dapat dihindari kemungkinan tidak untung.
Dalam pertimbangan teknis, diperlukan dasar-dasar perhitungan (dengan mengadakan pemeriksaan terhadap hasil perhitungan tersebut) serta dilakukan pula pertimbangan-pertimbangan dalam mengadakan pemilihan ukuran dan bentuk kapal, pemilihan mesin dan kecepatan kapal ikan, pemilihan material dan penentuan rencana umum (general arrangement) beserta spesifikasinya. Pertimbangan ini diharapkan dapat menjamin persyaratan layak laut dan layak tangkap bagi kapal ikan yang direncanakan.
Penyediaan material kayu untuk perkapalan di Indonesia masih memberikan peluang yang cukup besar untuk pemba ngunan kapal. Disamping harga kayu relatif murah, juga tidak sulit untuk mendapatkannya. Dalam penggunaan kayu ini perlu diperhatikan mengenai persyaratan serta sifat kayu yang sesuai dengan tuntutan teknis masing-masing bagian kapal. Dengan menggunakan analisa perencanaan yang sederhana dapatlah kiranya ditentukan jumlah kebutuhan material kayu. Hal ini berarti mempermudah penghitungan biaya pembuatannya…dst