Pengelolaan pemupukan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) di kebun Balong-Beji-Kalitelo, PTPN IX, Jepara, Jawa Tengah
Abstract
Dari kegiatan magang yang dilakukan didapat data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh yaitu prestasi kerja mahasiswa dan kebun yang diperoleh selama mengikuti kegiatan magang. Selain itu, dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan pemupukan yang meliputi jenis pupuk, dosis pupuk, cara penempatan pupuk, waktu pemupukan, tenaga kerja dan aspek teknis pelaksanaan pemupukan. Analisis mengenai pemupukan dilakukan mengenai keseimbangan masukan dan keluaran nutrisi pada pertanaman kakao selama 6 tahun terakhir terhadap dosis pupuk yang direkomendasikan puslit dan dosis pupuk yang direalisasikan di lapang jika dibandingkan antara target produksi dan produksi yang dihasilkan. Masukan nutrisi merupakan jumlah hara yang terdapat dalam pupuk dan yang berasal dari kulit buah kakao yang dibenam setelah panen. Keluaran nutrisi merupakan jumlah hara yang terangkut saat panen yaitu berupa buah kakao yang mencakup biji dan kulitnya. Selain itu, dilakukan analisis regresi untuk mengetahui hubungan antara dosis pemupukan dengan produksi kakao selama 6 tahun terakhir.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kegiatan pemupukan kakao di Afdeling Beji Timur tepat dalam hal pemilihan jenis pupuk dan waktu pemupukan dan kurang tepat dalam hal dosis pupuk dan cara pemupukan. Tenaga kerja kegiatan pemupukan dapat menjalankan aktivitas dengan prestasi kerja 0.2 ha/HKO. Dosis pupuk sesuai rekomendasi pusat penelitian menunjukkan keseimbangan positif untuk unsur hara N, P, dan K terhadap target produksi dan produksi selama 6 tahun berturut-turut. Realisasi pemupukan menunjukkan keseimbangan negatif untuk unsur hara K terhadap target produksi (pada tahun 1995, 1996, dan 2000) dan produksi (pada tahun 1996 dan 1997). Dari hasil analisis regresi didapat hasil bahwa pupuk berpengaruh nyata terhadap produksi untuk blok tahun tanam 1976, 1987, dan 1989, dan tidak berpengaruh nyata untuk blok tahun tanam 1980, 1981, 1985, 1987, dan 1991 selama 6 tahun berturut-turut. Dari hasil mempelajari dan menganalisis pengelolaan pemupukan di Afdeling Beji Timur dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemupukan dengan pengelolaan yang baik sangat diperlukan untuk kegiatan produksi dan pencapaian target produksi…dst