Peramalan volume pencurian dan pemetaan tingkat kerawanan pencurian kayu jati di KPH Ngawi Perum Perhutani Unit II Jawa Timur
Abstract
Dari waktu ke waktu pencurian kayu jati cenderung terus meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya, sehingga untuk penanggulangannya diperlukan informasi yang kongkret, lengkap, dan aktual serta dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Salah satu cara untuk menunjang keperluan tersebut perlu dikembangkan penggunaan sistem informasi geografis (SIG). Teknologi SIG diharapkan memberikan informasi secara cepat daerah yang rawan pencurian kayu. Dengan perubahan informasi setiap periodik waktu tertentu tentang pencurian kayu jati dapat dihasilkan suatu peta tingkat kerawanan kayu jati untuk periodik yang bersangkutan, juga dapat dihasilkan peta peramalan tingkat kerawanan pencurian kayu jati tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberikan suatu strategi dalam menekan pencurian kayu jati yang lebih serius, yang secara tidak langsung akan mengganggu proses kelestarian hutan jati tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menghasilkan peta sebaran tingkat pencurian kayu jati pada tahun 1993 sampai dengan tahun 1998 dan peta peramalan tingkat pencurian kayu jati tahun 1999 sampai dengan tahun 2001; (2) memberikan informasi yang aktual dan konkret tentang pencurian kayu jati sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam kegiatan pengambilan keputusan bagi manajer pengusahaan hutan, khususnya dalam perencanaan penanggulangan gangguan keamanan hutan akibat pencurian kayu.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni 1998 di KPH Ngawi, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Analisis data pencurian kayu jati sebagai dasar pembentukan peta tingkat kerawanan pencurian kayu jati, diolah melalui program Integrated Land and Water Information System (ILWIS) Versi 2.1 for Windows.
Model peramalan volume pencurian kayu jati di KPH Ngawi didasarkan pada metoda Box- Jenkins ARIMA (Autoregressive Integrateg Moving Average). Pemilihan model untuk peramalan mempertimbangkan kriteria nilai SEE (standart error estimate) yang paling kecil, hasil uji t menunjukkan bahwa parameter bebas signifikan/berpengaruh yang dibuktikan dengan nilai t lebih besar dari t-tabelnya (1,96). Nilai khi-kuadrat hitung yang dihasilkan harus lebih kecil dari khi- tabelnya yang menunjukkan bahwa nilai sisaan sudah tidak mengandung pola tertentu dan bersifat acak. Pengolahan data peramalan dengan metoda Box-Jenkins ARIMA tersebut menggunakan software Statistical Analysis System (SAS) Versi 6.04....
Collections
- UT - Forest Management [3075]