Dampak kebakaran hutan terhadap sifat fisis dan sifat kimia tanah : Studi kasus di hutan sekunder Haurbentes Jasinga-Bogor
View/ Open
Date
2001Author
Yudasworo, Donyy, Irawan
Saharjo, Bambang Hero
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebakaran hutan merupakan salah satu peristiwa alam yang dapat menyebabkan kerusakan dan musnahnya hutan dalam waktu yang sangat cepat. Rusaknya hutan ini meliputi hilangnya keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta musnahnya plasma nutfah. Kebakaran hutan yang menimbulkan kerusakan ekosistem dunia sampai sekarang ini belum dapat ditanggulangi secara maksimal. Dampak kebakaran hutan dapat merugikan kehidupan manusia. Sedangkan beberapa keuntungan dari kebakaran hutan adalah memperoleh tunas atau rumput muda untuk ternak serta untuk mengurangi timbunan bahan bakar di lantai hutan sehingga lahan hutan siap ditanami. Adapun dampak negatif kebakaran hutan terhadap tanah adalah penurunan kualitas lahan hutan yang meliputi sifat fisik dan kimia tanah, erosi, kapasitas penyimpanan air tanah dan penghilangan serasah serta humus, yang seluruhnya sangat mempengaruhi pertumbuhan pohon. Dampak kebakaran hutan terhadap sifat fisik dan kimia tanah hutan tergantung dari tipe tanah, kandungan air dari tanah, intensitas dan durasi waktu kebakaran, lama waktu dan intensitas timbulnya api (Chandler et al., 1983).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebakaran hutan terhadap sifat fisik dan sifat kimia tanah serta perubahan kesuburan tanah sebagai dampak dari kebakaran hutan.
Penelitian dilaksanakan di Hutan Sekunder Haurbentes Desa Curug Jasinga Bogor Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan sebanyak 2 tahap yaitu mulai bulan September 2000 (periode pergantian musim kemarau ke musim hujan) dan bulan Juni 2001 (periode pergantian musim hujan ke musim kemarau). Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ring sample, golok, pisau, meteran, alat tulis, termometer, kantung plastik, oven, gelas piala, pipet, penangas air, ayakan 50 mikrometer, cawan alumunium, tabung sedimentasi, stopwatch, permeameter dan alat-alat lainnya. Sedangkan bahan bahan yang digunakan meliputi plot penelitian, bahan bakar kasar seperti log batang pohon maupun bahan bakar halus seperti serasah daun kering dan beberapa bahan kimia untuk analisis sifat kimia tanah. Plot penelitian ditentukan pada tegakan berdiri hutan sekunder yang tidak terganggu dengan ukuran 20 x 20 m² (0,004 Ha). Pada plot tersebut dibuat 3 sub plot dengan ukuran masing- masing 1 x 1 m². Lalu dilakukan pengambilan contoh tanah pada periode sebelum terbakar, sesaat setelah terbakar dan 8 bulan setelah terbakar. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan ...
Collections
- UT - Forest Management [3062]