Pendapatan Usahatani dan Pengembangan Usaha Tanaman Hias Daun Potong Di Bogor, Jawa Barat
Abstract
Pertanian merupakan salah satu sektor penting bagi perekonomian Indonesia. Subektor pertanian yang memberikan kontribusi terbesar Pendapatan Domestik Bruto (PDB) adalah subsektor hortikultura.Tanaman hias (florikultura) merupakan salah satu dari subsektor hortikultura menjadi alternatif usaha yang sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Komoditi florikultura terdiri dari tanaman hias pot, tanaman hias bunga potong, tanaman hias daun dan tanaman taman. Khusus untuk tanaman hias daun terdiri atas daun potong dan tanaman hias daun dalam pot. Daun potong adalah tanaman hias daun yang dimanfaatkan daunnya untuk pelengkap rangkaian bunga atau filler. Penelitian ini memfokuskan pada struktur biaya dan pendapatan usahatani tanaman hias daun potong pada perusahaan komersial dan petani/kelompok tani. Selain itu mengkaji analisis lingkungan internal dan eksternal sehingga mampu merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha masing-masing pada perusahaan komersial dan kelompok tani. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Membandingkan struktur biaya dan pendapatan usahatani tanaman hias daun potong pada perusahaan komersial dan petani/kelompok tani, (2) Membandingkan kodisi lingkungan internal dan eskternal yang mempengaruhi usaha tanaman hias daun potong pada perusahaan komersial dan kelompok tani, dan (3) Merumuskan strategi pengembangan usaha tanaman hias daun potong masing-masing pada perusahaan komersial dan kelompok tani. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu PT Pesona Daun Mas Asri sebagai perusahaan komersial dan Al-Busyro Forist sebagai kelompok tani. Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui obsevasi (pengamatan) secara langsung dan wawancara berdasarkan panduan kuesioner dengan pihak manajemen perusahaan dan kelompok tani. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur dari buku, penelitian terdahulu, Badan Pusat Statististik, Asosiasi Bunga Indonesia, Direktorat Jenderal Hortikultura dan situs internet. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisis usahatani untuk mengetahui pendapatan usahatani. Perumusan strategi dilakukan melalui tiga tahap yaitu (1) Tahap Input dengan menggunakan Matriks IFE dan Matriks EFE, (2) Tahap Pecocokan dengan menggunakan Matriks IE dan Matriks SWOT, dan (3) Tahap Keputusan dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Berdasarkan hasil analisis pendapatan usahatani maka pendapatan usahatani tanaman hias daun potong menunjukkan bahwa lebih efisien pengelolaan oleh manajemen perusahaan dibandingkan dengan pengelolaan pengelolaan manajemen kelompok tani. Namun usahatani tanaman hias daun di kedua lokasi sama-sama menguntungkan karena nilai imbangan penerimaan atas biaya (R/C ratio) diatas 1. Hasil analisis faktor internal dan faktor eksternal terdapat beberapa perbedaan yang mempengaruhi usaha tanaman hias daun potong antara perusahaan komersial dan kelompok tani. Perusahaan memiliki kekuatan yang paling mempengaruhi yaitu kualitas produk yang dihasilkan baik dan kelemhan yaitu menetapkan harga yang lebih tinggi dari petani. Peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan adalah kekuatan tawar menawar terhadap pembeli kuat dan ancaman yang harus diatasi adalah potensi masuknya pendatang baru. Pada Kelompok Tani Al-Busyro Florist, kekuatan yang paling mempengaruhi yaitu memiliki pelanggan tetap dan kelemahan yaitu menggunakan metode tradisional dalam proses produksi. Peluang yang dapat dimanfaatkan kelompok tani adalah adanya dukungan dari instansi pemerintah dan ancaman yang harus diatasi adalah harga pupuk kimia mahal. Berdasarkan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) maka prioritas strategi untuk PT Pesona Daun Mas Asri adalah mempertahankan kualitas dan variasi produk daun potong, sedangkan prioritas strategi untuk Kelompok Tani Al-Busyro Florist adalah mencari alteratif perolehan sumber modal untuk pengembnagan usaha. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu (1) Usaha tanaman hias daun potong di PT Pesona Daun Mas Asri dan Kelompok Tani Al- Busyro Florist harus terus dikembangkan karena berdasarkan analisis pendapatan usahatani, memiliki penerimaan yang lebih besar dari biaya yang harus dikeluarkan. Terutama untuk Al-Busyro Florist, harus terus mengembangkan usahanya karena keberadaan perusahaan komersial seperti PT Pesona Daun Mas Asri tidak mempengaruhi pendapatan petani, (2) Pihak manajemen perusahaan segera melaksanakan strategi terbaik yang dihasilkan dengan meningkatkan pengawasan terhadap proses produksi dan menambah keanekaragaman jenis daun yang dikoleksi, dan (3) Kelompok Tani Al-Busyro Florist dapat mengimplementasikan strategi yang telah dirumuskan dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi kelompok tani.
Collections
- UT - Agribusiness [4256]