Analisis kelayakan usaha pengembangan jarak pagar (jatropha curcas L.) sebagai sumber energi alternatif di Desa Lempopacci Luwu Sulawesi Selatan
Abstract
Isu krisis energi yang melanda dunia akibat berkurangnya cadangan minyak bumi telah mendorong manusia untuk mulai menggunakan sumber-sumber energi alternatif terbarukan. Salah satu tanaman sumber penghasil biofuel atau Bahan Bakar Nabati (BBN) yang dikembangkan di dunia adalah tanaman jarak pagar. Di Indonesia, pengembangan tanaman ini salah satunya dilakukan melalui program Desa Mandiri Energi (DME). Program ini dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Daerah pengembangan tanaman jarak pagar di luar Jawa salah satunya adalah di Desa Lempopacci, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Sebagai program yang baru dilaksanakan dan masih mengalami banyak kendala, serta mengingat besarnya biaya yang harus dikeluarkan pemerintah untuk program ini, maka perlu dilakukan analisis kelayakan untuk program ini. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Menganalisis aspek-aspek non finansial pada pengembangan BBN dari jarak pagar di Desa Lempopacci, yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia, dan aspek lingkungan hidup; 2) Menganalisis kelayakan finansial pelaksanaan program BBN jarak pagar di Desa Lempopacci yang sedang berjalan dan dengan menggunakan skenario pengembangan; 3) Menilai manfaat bersih tambahan yang diperoleh pada pelaksanaan program jika menggunakan skenario pengembangan dibandingkan dengan program yang saat ini sedang berjalan; 4) Melakukan analisis nilai pengganti (switching value) program pengembangan BBN dari jarak pagar di Desa Lempopacci. Penelitian di Desa Lempopacci, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2009. Data primer dan sekunder yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek SDM, dan aspek lingkungan hidup. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis aspek finansial proyek. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan alat bantu komputer menggunakan software Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan analisis kualitatif aspek-aspek non finansial, yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek SDM, dan aspek lingkungan hidup pada pengembangan BBN dari jarak pagar di Desa Lempopacci menunjukkan bahwa usaha tersebut layak di jalankan. Analisis kelayakan finansial usaha kelompok tani yang sedang berjalan dinyatakan tidak layak dengan NPV - Rp 176.020.727. Analisis kelayakan finansial usaha petani yang sedang berjalan juga dinyatakan tidak layak karena memiliki NPV yang kurang dari nol sebesar - Rp 21.068.821. Analisis kelayakan finansial usaha kelompok tani dengan skenario pengembangan dinyatakan layak dengan NPV sebesar Rp 51.849.045, IRR 16 persen, Net B/C 1,163, dan PBP 10,091 tahun. Analisis kelayakan finansial usaha petani dengan skenario pengembangan dinyatakan layak dengan NPV sebesar Rp 512.427, IRR 15 persen, Net B/C 1,045, dan PBP 9,027 tahun. NPV dari manfaat bersih tambahan dengan pengembangan usaha pada kelompok tani sebesar Rp 217.511.771 dan IRR sebesar 147 persen. NPV dari manfaat bersih tambahan dengan pengembangan usaha pada petani sebesar Rp 21.581.248 dan nilai IRR sebesar 105 persen. Analisis switching value pada usaha kelompok tani dan usaha petani dengan skenario pengembangan menunjukkan bahwa kedua usaha tersebut lebih peka terhadap penurunan nilai penjualan daripada peningkatan biaya operasional.
Collections
- UT - Agribusiness [4251]