Pengaruh jenis pengemas dan pengupasan kelobot terhadap perubahan kualitas jagung manis (zea mays saccharata
Abstract
Penggunaan pengemas merupakan salah satu teknik penanganan pasca panen untuk mempertahankan daya simpan dan kualitas jagung manis. Plastik pengemas dapat mengurangi transpirasi, respirasi, dan memodifikasi konsentrasi O2 dan CO2. Plastik yang dapat digunakan sebagai bahan pengemas adalah polyethylene (PE) dan polyvinyl chloride (PVC).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pengemas dan pengupasan kelobot terhadap perubahan kualitas jagung manis. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pemuliaan Tanaman (PSPT), Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB, berlangsung mulai bulan April-Juli 2002.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dua faktor, yaitu faktor pengemas: dua jenis plastik, yaitu PVC atau PE, dan faktor pengupasan kelobot tidak dikupas atau dikupas. Percobaan terdiri atas tiga ulangan sehingga terdapat 12 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 tongkol jagung, sehingga jumlah jagung yang diperlukan 180 tongkol untuk lima kali pengamatan. Jagung manis yang telah siap dikemas, kemudian disimpan pada suhu 2°C. Pada setiap pengemas plastik diberikan lubang sebesar jarum dengan jumlah sekitar 20 lubang. Pengamatan meliputi: susut bobot, kelunakan buah, kandungan gula total dan uji hedonik (rasa dan penampakan).
Perlakuan plastik pengemas PE dapat menghambat susut bobot dan kelunakan buah lebih baik dibandingkan plastik PVC. Pada hari pengamatan 6, 8, dan 10 perlakuan kelobot selalu memberikan skor rasa terbaik. Perlakuan kelobot selalu memberikan nilai skor penampakan yang tinggi pada hari ke-2 hingga hari ke-10. Kelobot berperan dalam memberikan kelembaban biji, sehingga penampakannya tetap baik.