Peranan pangkalan pendaratan ikan muara angke dalam pengembangan perikanan di DKI Jakarta
View/ Open
Date
1996Author
Fitri, Nuraini
Lubis, Ernani
Ayodhyoa, H.A.U.
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada tahun 1993 produksi perikanan DKI Jakarta khususnya perikanan laut adalah sebesar 39.516 ton atau sekitar 5,9% dari produksi perikanan laut pulau Jawa yang sebesar 668.874 ton (DitJen Perikanan, 1995).
Produksi tersebut secara teknis dikelola oleh 2 buah Pelabuhan Perikanan dengan kelas berbeda yaitu Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta (Kelas I) dan Pangkalan Pendarat- an Ikan Muara Angke yang merupakan pelabuhan perikanan skala kecil (Kelas IV).
Produksi perikanan PPSJ Muara Baru dan PPI Muara Angke pada tahun 1993 yaitu 29.849 ton atau 73% dari produksi perikanan DKI Jakarta (41.017 ton).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan PPI Muara Angke dalam menunjang pengembangan perikanan di DKI Jakarta dalam hal (1) Produksi dan nilai produksi perikanan yang didaratkan di PPI Muara Angke, (2) Pengolahan Ikan dan (3) Pemasaran Ikan yang ada di PPI Muara Angke. Penelitian dilakukan pada bulan Pebruari 1996 di PPI Muara Angke Jakarta Utara.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode survei di PPI Muara Angke beserta fasilitas-fasilitasnya. Jumlah produksi perikanan laut mendominasi hasil per- ikanan di PPI Muara Angke yaitu sebesar 2.286 ton per tahun. Sebagai pusat pengembangan perikanan tradisional, PPI Muara Angke ditunjang oleh sejumlah fasilitas seperti PHPT atau Pusat Pengolahan Perikanan Tradisional. Unit pengolahan yang ada di PHPT terdiri dari pengasinan, pemindangan, pembuatan terasi dan pembuatan kulit samak. Bahan baku pengolahan diperoleh dari TPI Muara Angke sebanyak 60% dan 40% diperoleh dari TPI Muara Baru. Produksi pengolahan di PHPT tahun 1990 - 1994 rata-rata sebesar 4.420 ton per tahun dengan nilai produksi rata-rata sebesar 5,6 milyar rupiah per tahun…dst