Analisis Strategi Pengembangan Usaha Industri Kecil Olahan Carica (Studi Kasus pada Industri Kecil Olahan Carica di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo)
Abstract
Sektor pertanian sebagai bagian dari sistem agribisinis memiliki sub sektor hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan. Salah satu contoh komoditas dalam sub sektor hortikultura adalah buah-buahan. Kontribusi komoditas buah-buahan selalu mendominasi dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dari sub sektor hortikultura dan kontribusi tersebut terus meningkat setiap tahunnya. Meskipun demikian, tingkat konsumsi buah-buahan masyarakat Indonesia masih rendah. Pada sisi lain, sektor industri pengolahan mempunyai peranan yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini, tidak terlepas dari peranan industri makanan dan minuman yang mampu memberikan kontribusi cukup besar dalam pembentukan PDB nasional dari sektor industri pengolahan. Industri makanan dan minuman juga merupakan salah satu bagian dari sektor industri pengolahan yang mempunyai peranan penting dalam pemenuhan dan penganekaragaman pangan. Industri pengolahan buah merupakan bagian dari industri makanan dan minuman yang memanfaatkan berbagai jenis komoditas buah-buahan sebagai bahan baku produksinya. Keberadaan industri pengolahan buah dapat dijadikan sebagai upaya peningkatan minat konsumsi buah-buahan pada masyarakat Indonesia. Salah satu industri pengolahan buah yang cukup berkembang dan menjadi unggulan di Kabupaten Wonosobo adalah industri kecil olahan carica. Buah carica yang menjadi bahan baku utama merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang tidak mudah ditemukan di daerah lain, namun tumbuh subur di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo (Hidayat 2000). Buah tersebut memiliki citarasa unik, bau harum yang khas, daging buah yang kenyal, dan memiliki banyak kandungan gizi. Namun, karakteristik buah carica yang telah matang tidak dapat dimakan secara langsung dalam keadaan mentah. Hal ini dikarenakan jika dikonsumsi secara langsung buah terasa asam dan sedikit pahit. Selain itu, daging buah juga mengandung banyak getah yang menyebabkan gatal apabila mengenai bibir, mulut, dan kulit (Distan Kabupaten Wonosobo 2008). Buah carica juga termasuk dalam komoditi pertanian yang tidak tahan lama bila disimpan dalam keadaan segar. Oleh karena itu, berdasarkan kondisi tersebut muncul peluang bagi perkembangan usaha pengolahan carica sebagai makanan khas unggulan daerah Wonosobo. Salah sentra industri kecil olahan carica berada di Kecamatan Mojotengah. Saat ini industri kecil olahan carica di Kecamatan Mojotengah masih mengalami beberapa kendala dalam pengembangan usahanya, berupa kurangnya jaminan ketersediaan bahan baku carica karena carica merupakan tanaman musiman, keterbatasan modal dalam pengembangan usaha, dan persaingan dengan industri sejenis lainnya yang semakin kompetitif karena jumlah perusahaan pengolah carica di Kabupaten Wonosobo semakin meningkat. Terkait dengan kendala tersebut diperlukan perumusan strategi yang tepat untuk pengembangan usaha ke depan. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis dan mengidentifikasi faktor lingkungan internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan bagi industri kecil olahan carica di Kecamatan Mojotengah, (2) menganalisis dan mengidentifikasi faktor lingkungan eksternal yang merupakan peluang dan ancaman bagi industri kecil olahan carica di Kecamatan Mojotengah, serta (3) merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi dalam pengembangan usaha pada industri kecil olahan carica di Kecamatan Mojotengah. Penelitian ini dilaksanakan pada industri kecil olahan carica yang terletak di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Juli 2009. Dalam penelitian ini, penentuan responden internal menggunakan metode sensus dan penentuan responden eksternal menggunakan metode purposive sampling. Respoden yang digunakan berjumlah delapan orang, yaitu terdiri dari enam respoden internal yang meliputi para pemilik perusahaan pada industri kecil olahan carica di Kecamatan Mojotengah, dan dua responden eksternal yang meliputi Kepala bidang Pemberdayaan UMKM Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Kepala Seksi Pengawasan Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Wonosobo. Adanya keterlibatan pihak eksternal dalam penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskriptif, dan analisis lingkungan perusahaan yang terdiri dari tahap input, tahap pencocokan, serta tahap keputusan. Alat bantu analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi adalah matriks IFE dan EFE pada tahap input, matriks IE dan SWOT pada tahap pencocokan, serta matriks QSP pada tahap keputusan. Matriks IFE dan EFE menunjukkan total bobot skor rata-rata sebesar 2,620 dan 3,085. Hasil analisis matriks IE menggambarkan posisi industri kecil olahan carica di Kecamatan Mojotengah berada pada posisi II, yaitu tahap tumbuh dan berkembang (grow and build). Kemudian dari matriks SWOT diperoleh delapan alternatif strategi dan dari hasil matriks QSP diperoleh prioritas strategi secara berturut-turut, yaitu (1) Memanfaatkan kredit yang ditawarkan oleh pemerintah untuk pengembangan usaha (STAS=6,383); (2) melakukan kontrak pengadaan bahan baku dengan pemasok (STAS = 6,353); (3) meningkatkan mutu dan inovasi produk (STAS = 6,215); (4) meningkatkan kapasitas produksi (STAS = 6,124); (5) meningkatkan upaya pemasaran melalui peningkatan kegiatan promosi dan memperkuat identitas produk dengan memperbaiki labelisasi produk (STAS = 6,046); (6) mengembangkan produk baru pada pasar konsumen yang sudah ada (STAS = 5,978); (7) pengoptimalan saluran distribusi yang dimiliki untuk meningkatkan penjualan (STAS = 5,958); serta (8) melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pengalokasian keuangan (STAS = 5,870).
Collections
- UT - Agribusiness [4618]