Analisis pengambilan keputusan prioritas strategi pemasaran kopi herbal oriental cofee vitaccino pada CV Agrifamili Renanthera, Kota Bogor, Jawa Barat
Abstract
Pola hidup masyarakat sangat mempengaruhi tren perkembangan suatu industri, demikian pula dengan perkembangan industri pengolahan kopi. Tren healthy lifestyle menimbulkan adanya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi minuman yang menyehatkan. Hal ini ditunjukkan dengan bermunculannya beragam produk minuman herbal yang salah satunya adalah kopi herbal instan. Kopi herbal sangat berbeda dengan kopi bentuk lainnya, karena kopi herbal merupakan campuran dari biji kopi, rempah-rempah dan berbagai macam bahan herbal pilihan sehingga menghasilkan kopi yang berkualitas baik rasa, aroma dan manfaat bagi kesehatan sehingga aman untuk dikonsumsi. CV Agrifamili Renanthera merupakan salah satu produsen kopi herbal di Kota Bogor yang memanfaatkan ekstrak tanaman herbal untuk diolah menjadi bahan campuran dalam memproduksi minuman kopi sehingga menjadi minuman kopi herbal Oriental Coffee Vitaccino (kopi herbal Vitaccino), yaitu capucino instan ditambah ekstrak herbal seperti jahe merah, pegagan, pala dan kencur, yang berfungsi untuk kesehatan dan kesegaran tubuh, meningkatkan stamina dan daya konsentrasi. Keberadaan produk kopi herbal Vitaccino belum terlalu dikenal oleh masyarakat, hal ini dapat dilihat dari jumlah penjualan perusahaan yang yang ratarata baru mencapai 8.700 sachet per bulan, sedangkan target penjualan perusahaan sebesar 15.000 sachet per bulan. Belum tercapainya target penjualan disebabkan oleh beberapa faktor seperti, masih barunya produk kopi herbal Vitaccino di pasaran, kurangnya promosi, wilayah distribusi yang masih terbatas dan banyaknya pesaing dalam industri minuman kopi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemasaran yang diterapkan oleh CV Agrifamili Renanthera untuk produk kopi herbal Vitaccino, menganalisis persepsi konsumen terhadap atribut bauran pemasaran kopi herbal Vitaccino produksi CV Agrifamili Renanthera dan menentukan prioritas strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan CV Agrifamili Renanthera untuk produk kopi herbal Vitaccino. Data yang digunakan adalah data primer yang merupakan hasil pengisian kuesioner oleh responden konsumen untuk menilai persepsi konsumen terhadap atribut bauran produk dan pengisian kuesioner oleh responden pihak manajemen perusahaan dengan metode Analytical Hierarchy Process dan data sekunder berupa literatur dari instansi-instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik, Lembaga Riset Perkebunan Indonesia dan Dinas Perindustriaan Perdagangan dan UMKM Kota Bogor. Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan dalam memasarkan produknya mencakup konsep STP (segmentation, targeting, positioning) dan bauran pemasaran empat P. Bauran pemasaran empat P, meliputi: 1) produk, mencakup adanya kandungan bahan herbal dalam campuran kopi, mutu rasa dan aroma kopi, kemudahan penyajian, kemasan yang telah memenuhi empat unsur utama yaitu visibility, information, emotional appeal, dan workability, dan iii mencantumkan merek pada kemasan; 2) harga, strategi yang dilakukan dengan cara menetapkan harga di bawah rata-rata harga produk herbal pada umumnya; 3) promosi, dengan membuat iklan pada media web internet, melakukan promosi penjualan dan penyebaran brosur; 4) distribusi secara langsung kepada konsumen akhir, distribusi tidak langsung melalui agen atau pengecer dan juga senantiasa menjaga ketersediaan produk di tempat penjualan. Berdasarkan analisis persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran oleh 100 responden, pada atribut produk mayoritas responden (40 persen) menilai komposisi kandungan bahan herbal pada kopi tergolong banyak dan beragam serta memiliki mutu yang baik, 43 persen menilai kopi memiliki rasa yang enak, 39 persen menilai kopi memiliki aroma yang harum dan khas, 32 persen menilai daya tarik kemasan cukup menarik, namun 42 persen menilai kemasan sulit untuk dibuka, sebanyak 63 persen menilai merek yang dimiliki oleh Oriental Coffee Vitaccino tidak terkenal. Penilaian mayoritas responden terhadap atribut harga, 71 persen menilai bahwa penetapan harga yang diberlakukan oleh perusahaan sudah cukup sesuai dengan kualitas produk yang diperoleh oleh konsumen dan 48 persen menilai harga kopi herbal Vitaccino jika dbandingkan dengan harga produk kopi herbal lainnya tergolong cukup murah. Penilaian konsumen terhadap atribut promosi, mayoritas konsumen (49 persen) menyatakan penyajian iklan pada internet dirasakan tidak efektif, menurut sebagian besar konsumen (43 persen) informasi yang terdapat pada brosur sudah jelas, namun 52 persen menyatakan bahwa intensitas penyebaran brosur sangat jarang karena konsumen hanya satu kali pernah melihat brosur produk, dan sebanyak 73 persen menilai promosi penjualan yang dilakukan perusahaan sangat jarang, dimana konsumen tidak pernah mendapatkan atau melihat adanya pembagian sampel gratis oleh perusahaan Penilaian konsumen terhadap atribut distribusi, mayoritas konsumen (41 persen) menilai ketersediaan produk di tempat penjualan cukup tersedia dan menurut 38 persen menilai tempat penjualan cukup strategis dan dekat dengan rumah atau kantor namun hanya terdapat di tempat penjualan tertentu. Berdasarkan hasil analisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat diketahui bahwa prioritas strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh CV Agrifamili Renanthera dalam memasarkan produk kopi herbal Oriental Coffee Vitaccino adalah strategi meningkatkan penjualan yang menitikberatkan pada bauran distribusi. Adapun taktik yang dapat dijalankan perusahaan adalah dengan menambah distributor besar sebagai prioritas utama bauran distribusi, meningkatkan mutu rasa dan aroma sebagai prioritas utama dari bauran produk, mempertahankan harga di bawah harga rata-rata produk kopi herbal yang ada di pasaran dan dengan meningkatkan promosi penjualan sebagai prioritas pertama bauran harga dan promosi.
Collections
- UT - Agribusiness [4256]