Pengaruh Pemupukan Kalium terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) di Dataran Tinggi.
Abstract
Penelitian ini dilakuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan kalium terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pegagan dan memperoleh informasi dosis optimum pupuk kalium yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman pegagan di dataran tinggi. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2008 sampai April 2009 di Kebun Percobaan Gunung Putri, Cipanas, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro), Pacet, Kabupaten Cianjur. Percobaan ini menggunakan metode Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor perlakuan pemupukan kalium dan lima ulangan. Faktor perlakuan terdiri dari lima taraf dosis pemupukan K, sehingga terdapat 25 satuan percobaan. Dosis pupuk K yang digunakan yaitu (K0) tanpa pemupukan K, (K1) pupuk K dengan dosis 66 K2O (kg/ha), (K2) pupuk K dengan dosis 132 K2O (kg/ha), (K3) pupuk K dengan dosis 198 K2O (kg/ha), dan (K4) pupuk K dengan dosis 264 K2O (kg/ha). Pada setiap perlakuan diberikan pupuk dasar berupa pupuk Urea dengan dosis 306 Urea (kg/ha) dan pupuk P dengan dosis 420 SP-18 (kg/ha) Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit pegagan aksesi Boyolali yang merupakan aksesi unggul berdasarkan kandungan asiatikosida dan produksi bioaktifnya. Bibit yang berusia satu bulan, ditanam dengan jarak tanam 30 cm x 40 cm pada luas petakan 6 m2 (ukuran 2 m x 3 m). Dalam satu petak terdapat 50 tanaman, sehingga untuk 25 satuan percobaan diperlukan 1 250 bibit pegagan. Jarak antar petakan adalah 50 cm. Tanaman dibuat seragam dengan jumlah daun maksimal tiga daun serta sulur dan bunganya dibuang. Hasil analisis tanah di awal penelitian menunjukkan bahwa pH tanah agak masam, C-organik tinggi, N sedang, P-tersedia sedang, K rendah, Ca sedang dan Mg sedang, selain itu unsur hara mikronya juga tergolong rendah sampai sedang. Analisis sifat fisik jenis tanah ini mempunyai kandungan liat (12.23 %), debu (33.31 %) dan didominasi oleh kandungan pasir (54.46 %). Pada analisis tanah di akhir penelitian menunjukkan bahwa kandungan K pada semua petak perlakuan berada pada kondisi sedang. Perlakuan pemupukan kalium berpengaruh nyata meningkatkan peubah pertumbuhan hanya pada tebal daun umur 10 MST, jumlah sulur primer umur 6 MST dan jumlah buku umur 4 MST. Perlakuan pemupukan kalium berpengaruh nyata meningkatkan semua peubah produksi baik pada panen umur 5 BST maupun umur 6 BST serta berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan kalium jaringan daun 5 BST. Dosis optimum pupuk kalium untuk meningkatkan produksi tanaman pegagan adalah 136 ± 3 K2O (kg/ha)