Peranan sektor pertanian dan industri pengolahan dalam perekonomian Kabupaten Bandung : Berdasarkan Analisis Input-Output
View/ Open
Date
2001Author
Purba, Horasman Jusuf P.
Hendrakusumaatmadja, Sutara
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat keragaan dan potensi sumberdaya lokal di Kabupaten Bandung serta mengetahui kontribusi sektor-sektor perekonomian khususnya sektor pertanian dan industri pengolahan dalam struktur input antara, nilai tambah bruto, permintaan akhir, dan jumlah output. Selain itu juga bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara sektor, efek pengganda dan daya penyebaran masing- masing sektor perekonomian khususnya sektor pertanian dan industri pengolahan.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah administratif Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat selama tiga bulan (Februari-April 2001). Kegiatan penelitian yang dilakukan meliputi kajian pustaka terhadap bahan-bahan dan literatur pendukung sebagai persiapan, pengumpulan data dan pengolahan data yang diperoleh. Data yang diperlukan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi terkait ditambah dengan diskusi dan konsultasi dengan pihak Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bandung.
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan perangkat lunak komputer program GRIMP Versi 7.1 (Generation of Regional Input-Output Model Program) dan perangkat lunak lainnya. Melalui penggunaan program ini diperoleh data baru sebagai bahan analisis sesuai dengan tujuan penelitian ini.
Wilayah Kabupaten Bandung mempunyai karakteristik dan potensi yang sangat menunjang dalam usaha memacu pertumbuhan dan gerak sektor pertanian dan industri pengolahan. Hal tersebut dapat dilihat dari letak geografisnya yang strategis, topografi dan penggunaan lahan yang sesuai dan ditunjang oleh kondisi kependudukan dan ketenagakerjaan yang mendukung. Ketersediaan prasarana fisik berupa jaringan listrik, gas dan air bersih serta jaringan telekomunikasi cukup memadai meskipun masih harus lebih ditingkatkan, sementara kondisi keuangan wilayah yang dicerminkan dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat menjanjikan, terlihat dari perolehan PAD dari tahun ke tahun yang terus meningkat baik sasaran (proyeksi) maupun realisasinya. Kondisi tersebut memberikan harapan bahwa dengan pemberlakuan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 mengenai Pelaksanaan Otonomi Daerah, akan membawa perubahan yang sangat besar dalam gerak dan laju perekonomian Kabupaten Bandung di masa depan, seiring dengan meningkatnya wewenang pemerintah daerah untuk mengatur perekonomiannya sendiri.
Analisis input-output menunjukkan bahwa peranan sektor pertanian dan industri pengolahan dalam perekonomian Kabupaten Bandung sangat besar, yang ditunjukkan melalui kontribusi kedua sektor tersebut dalam pembentukan output, pemenuhan permintaan akhir, nilai tambah dan konsumsi masyarakat serta ekspor dan impor pada tahun 1999. Secara umum terlihat bahwa sektor industri pengolahan..dst