Studi Biologi Reproduksi Kerang Hijau (Perna viriclis L.) : Hubungan Panjang Berat serta Tingkat Kematangan Gonad
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2000 sampai bulan Januari 2001. Bertujuan untuk mengetahui aspek biologi reproduksi kerang Hijau yang meliputi distribusi ukuran, Tingkat Kematangan Gonad serta hubungan panjang dan berat terhadap Tingkat Kematangan Gonad dengan cara membandingkan kerang yang sarna dari perairan Bojonegara Teluk Banten dan Kamal Muara Teluk Jakarta. Sampel kerang diukur panjangnya dengan jangka sorong dan ditimbang beratnya dengan timbangan O-Haus (ketelitian 0,1 g). Jaringan mantel diambil dengan ukuran 1 cm2 , untuk pengamatan TKG. Penentuan kematangan gonad berdasarkan ciri TKG metode Chipperfield (1953) dan histologi berdasarkan Yani (1994). Analisis data meliputi penentuan TKG, hubungan panjang dan berat, uji kesejajaran dua regresi dan uji statistik (uji Z). Sampel kerang yang diamati berjumlah 2491 individu (1627 individu jantan dan 864 individu betina) untuk kerang yang dikumpulkan dari perairan Bojonegara Teluk Banten dan 1573 individu (1002 individu jantan dan 571 individu betina) untuk kerang yang berasal dari perairan Kamal Muara Teluk Jakarta. Jumlah kerang paling banyak terdapat pada kelas ukuran panjang 5,275-6,074 em (455 individu) untuk kerang jantan, 4,475-5,274 em (261 individu) untuk kerang betina dan kelas ukuran beratnya terdapat pada selang 6,0111,46 9 (749 individu jantan dan 371 individu betina) untuk kerang yang dikumpulkan dari perairan Bojonegara Teluk Banten. Sedangkan untuk kerang yang dikumpulkan dari Kamal Muara, jumlah kerang paling banyak terdapat pada kelas ukuran panjang 6,0756,874 em (206 individu) untuk kerang jantan , 6,875-7,674 em (154 individu) untuk kerang betina dan untuk kelas ukuran beratnya terdapat pada selang 6,01-1,.46 9 (285 individu) untuk kerang jantan dan 11,47-16,92 9 (156 individu) untuk kerang betina. Kerang yang dikumpulkan dari perairan Bojonegara memiliki nilai koefisien regresi sebesar 2,12 (jantan) dan 2,34 (betina). Sedangkan kerang yang dikumpulkan dari perairan Kamal Muara nilai koefisien regresinya ini sebesar 2,27 (jantan) dan 2,53 (betina). Koefisien regresi menllnjukkan bahwa kerang yang dikllmpulkan dari kedlla perairan memiliki pola pertumbuhan al/ometrik negatif . Kerang yang dikumpllikan dari perairan Bojonegara mengalami proses pematangan ~oned yang lebih eepat dibandingkan kerang yang dikumpulkan dari perairan Kamal Muara. Kondisi ini dapat dilihat dari kisaran panjang dan berat untuk setiap tahap perkembangan gonad. l)ntlJk kerang yang dikumpulkan dari perairan Bojonegara TKGd (developing) dieapai pada saat panjang dan berat sebesar 2,375-4,495 em dan 1,04-4.49 9 Gantan) dan 2,345-5,475 em dan 0,99-9,09 (betina). Sedangkan untuk kerang yang dikumpulkan dari perairan Kamal Muara TKGd (developing) dieapai pada saat ukuran panjang dan beralnya berkisar 8,605-9,605 emden 18,20-35,53 (betina). Demikian juga ilalnya untuk TKGr (ripe), kerang yang dikumpulkan dari Bojonegara memiiliki kisaran ranjang dan oeral sebesar 3,445-11,275 em dan 3,18-66,5 9 Gantan) dan 2,775-8,955 em dan 1,9-26,15 9 (betina). Sedangkan kerang yang dikumpulkan dari Kamal Muara TKGr (ripe) dieapai pada saat ljkuran panjang dan beratnya sebesar 5,605-8,305 em dan 8,0127,75 9 Gantan) dan 5,505-9,705 em dan 9.19-39.94 9 (betina). TKGs (spawning) untuk , kerang yang dikumpulkan dan Bojonegara memiliki kisaran ukuran panjang dan berat sebesar 3,885-11,075 cm dan 3,38-56,61 g Gantan) dan 5,615-10,335 cm dan 7,54-55,04 9 (betina). Dan untuk kerang yang dikumpulkan dari Kamal Muara memiliki kisaran . panjang dan berat sebesar 5,505-10,105 cm dan 10,66-44,75 9 Gantan) dan 5,505-1,.075 cm dan 8,32-54,49 9 (betina).