Kotak kemas bekas minuman teh sebagai alternatif kemungkinan penyimpanan benih
Abstract
Penelitian yang dilaksanakan bertujuan untuk melihat kemungkinan penggunaan kotak kemas bekas minuman teh sebagai alternatif lain pengemasan benih terutama untuk benih-benih sayuran yang berukuran kecil, dengan melihat pengaruh periode simpan, volume dalam wadah kemas, dan tingkat kebersihan wadah kemas terhadap viabilitas benih.
Penelitian ini dibagi menjadi dua percobaan Percobaan pertama untuk benih kedelai dan percobaan kedua untuk benih Pinus merkusii. Masing-masing percobaan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (4 x 4 x 3) dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 48 kombinasi dan keseluruhan satu- an percobaan berjumlah 144.
Faktor periode simpan menggunakan 4 taraf : SO (0 minggu); $1 (4 minggu); S2 (8 minggu); 53 (12 minggu). Faktor Volume dalam wadah kemas menggunakan 4 taraf: V1 (1/4 wadah); V2 (2/4 wadah); V3 (3/4 wadah); V4 (4/4 ша- dah). Sedangkan Faktor Tingkat Kebersihan wadah kemas menggunakan 3 taraf: Kl (dicuci dan disteril); K2 (tidak dicuci tapi disteril); K3 (tidak dicuci dan tidak disteril).
Status viabilitas yang diamati meliputi: 1) Viabilitas Potensial dengan tolok ukur Daya Berkecambah dan Berat Kering Kecambah Normal; 2) Vigor Awal dengan tolok ukur Keserempakan Tumbuh, Persentase Kecambah Normal setelah mengalami penderaan fisik pada suhu 40°C, RH 95%, dan persentase Kecambah Normal setelah mengalami penderaan ki- mia dengan menggunakan etanol 95%; 3) Vigor Kekuatan Tum- buh dengan tolok ukur Kecepatan Tumbuh Kecambah.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa viabilitas Potensial yang ditunjukkan oleh tolok ukur Daya Berkecam- bah dan Berat Kering Kecambah Normal baik pada Percobaan I maupun Percobaan II mengalami penurunan. Penurunan yang tajam terjadi setelah penyimpanan 4 minggu dan dalam pe- nyimpanan antara 8 dan 12 minggu untuk pinus masih menun- jukkan penurunan yang nyata.
Dalam penelitian ini ketiga faktor yang diteliti ti- dak nyata berpengaruh terhadap vigor awal benih kedelai yang menggunakan tolok ukur keserempakan tumbuh baik seba- gai masing-masing faktor maupun interaksinya. Sedangkan untuk tolok ukur persentase kecambah normal setelah benih,..dst