Karakteristik Morfometrik dan Meristik Benih Ikan Hibrida antara Ikan Mas (Cyprinus carpio L.)Betina dan Ikan Nilem(Osteochilus hasselti C.V.)Jantan
Abstract
Hibridisasi adalah persilangan antara dua individu yang berasal dari dua populasi berbeda secara genetik. Peristiwa ini dapat terjadi secara alami ataupun buatan (Sumantadinata, 1992). Hibridisasi dapat di1akukan antara ras dalam satu spesies, antara spesies dalam satu genus, antara genus dalam satu famili atau beda famili (Hickling, 1971). Secara urnurn hasil persilangan mempunyai sifat lebih unggul dari kedua tetuanya, misalnya dalam laju pertumbuhan cepat, kelangsungan hidup tinggi serta dalam menguraikan sifat-sifat yang kurang baik dari kedua tetuanya (Hardjamulia dan Suseno, 1976). Tujuan percobaan ini adalah mendapat informasi mengenai karakteristik morfometrik dan meristik ikan hasil persi1angan ikan mas (Cyprinus carpio 1.) betina dengan ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.)jantan. Percobaan ini dilakukan di kolam percobaan lama Desa Babakan, Darmaga dan Laboratorium Pengembangbiakan dan Genetika Ikan dari tanggal 3 April sampai 9 Juni 2000. Tetua yang digunakan adalah ikan mas strain sinyonya betina berwarna kuning berbobot 2 Kg dan panjang 41,5 em dengan ikan nilem berwarna hitam kehijauan berbobot 50 gram dengan panjang + 4 cm. Anak hasil persilangan yang telah berurnur tiga bulan pada akhir percobaan diamati karakteristik morfometrik dan meristiknya berupa panjang total, panjang cagak, tinggi badan, lebar badan, lebar kapala, panjang kepala, jurnlah jari-jari 1emah sirip punggung (D), jurnlah jari-jari 1emah sirip dada (P), jurnlah jari-jari lemah sirip perut (V), jumlah jari-jari lemah sirip dubur (A) sertajumlah sisik pada linea lateralis, kemudian data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif. Dari hasil percobaan diperoleh nilai karakteristik morfometrik yang cenderung kearah ikan nilem pada perbandingan antara tinggi badan terhadap panjang 11 total berada pada nilai rataan O,31±O,09, serta pebandingan antara panjang kepala terhadap panjang total dengan nilai rataan O,26±O,02. Sedangkan untuk nilai meristik terlihat pada jumlah jari-jari lemah sirip punggung serta jumlah sisik pada linea lateralis. Perbandingan lebar badan terhadap panjang total berada pada kisaran nilai O,09±O,13. Sedangkan jumlah jari-jari lemah sirip perut dan sirip dubur bersifat "intermediate" yaitu ada kecenderungan terhadap kedua tetua yang digunakan selarna percobaan. Hal ini sesuai dengan pemyataan Chevassus (1983) bahwa ciri-ciri morfologi ikan hasil persilangan sering berada antara kedua tetuanya, kadang-kadang sarna dengan salah satu tetuanya, bahkan diluar kisaran nilai dari kedua tetuanya. Karakter meristik lain yang cenderung terhadap ikan mas terdapat pada jumlah jarijari lemah sirip dada.