Analisis kelayakan finansial usahatani temulawak (Churcuma xanthorriza roxb) : Studi kasus desa Joho, kecamatan Semen, kabupaten Kediri, Jawa Timur
Abstract
Tanaman temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb) adalah salah satu tanaman obat yang memegang peranan dalam industri obat tradisional Indonesia. Selain berperan dalam menunjang ekspor non-migas khususnya tanaman obat, temulawak dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta pengobatan penyakit.
Propinsi Jawa Timur merupakan salah satu sentra produksi temulawak di Indonesia. Pada tahun 1996-2000 luas areal untuk pengusahaan tanaman temulawak di Jawa Timur mengalami peningkatan rata-rata per tahun sebesar 20,28 persen dan jumlah volume produksinya mengalami peningkatan rata-rata per tahun sebesar 52,33 persen. Sedangkan di Kabupaten Kediri, perkembangan produksi temulawak terus mengalami kenaikan dengan rata-rata peningkatan per tahun hingga mencapai 45,68 persen. Penanaman temulawak di daerah Kediri masih merupakan usaha sampingan dan hanya dilakukan di pekarangan rumah. Pengambilan temulawak liar yang tumbuh ii hutan-hutan masih sering dilakukan oleh para petani. Kenyataan tersebut lebih disebabkan karena beberapa kendala mendasar yang dihadapi para petani, diantaranya emahnya permodalan dan lahan yang sempit untuk berusaha secara komersial.
Keadaan di atas mendorong Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dada akhir tahun 2000, melakukan kerjasama dengan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri dengan membangun suatu proyek pengembangan sentra produksi temulawak di Kediri, Jawa Timur yang berbasis kerakyatan.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Memperoleh gambaran tentang usahatani emulawak. 2) Menganalisis kelayakan finansial usahatani temulawak. 3) Mengkaji ingkat kepekaan usahatani temulawak terhadap perubahan-perubahan yang mungkin erjadi pada usahatani tersebut. 4) Mengetahui jangka waktu pengembalian investasi sahatani temulawak. ..dst