Pengukuran Nilai Target Strength dan Densitas Ikan Serta Sebarannya dengan Sistem Akustik Bim Terbagi di Perairan Utara Jawa pada Bulan Juni 2000
Abstract
Penelitian tentang pengukuran nilai target strength dan densitas ikan serta sebarannya telah dilaksanakan di Laut Jawa pada bulan Juni 2000, tepatnya pada posisi 6.35°LS - 6.81°LS dan 109.59°BT - 110.41°BT di sebelah Barat Tanjung Mandalika dan 6.13°LS - 6.58°LS dan 111.28°BT -111.91 °BT di sebelah Timur Tanjung Mandalika dengan menggunakan sistem akustik bim terbagi (Split Beam Acoustic System). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur nilai target strength dan densitas ikan serta sebarannya secara spasial, menganalisis hubungan sebaran nilai target strength dan densitas ikan dengan kondisi oseanografis serta membandingkan nilai target strength dan densitas ikan di perairan sebelah Barat Tanjung Mandalika dan sebelah Timur Tanjung Mandalika. Dalam penelitian ini digunakan Kapal Mutiara IV dengan instrumen akustik berupa Scientific Echosounder EY-500, split beam transducer dengan frekuensi 38 KHz yang dilengkapi dengan komputer dan printer serta alat Sea Bird Profiler yang digunakan untuk mengambil data suhu dan salinitas. Desain survei akustik yang digunakan adalah transek paralel sistematik. Dari 90 ESDU di perairan sebelah Barat Tanjung Mandalika dan 60 ESDU di perairan sebelah Timur Tanjung Mandalika diperoleh nilai target strength masing-masing sebanyak 16093 dan 8940 target yang menyebar dari -50 dB sampai -23 dB. Ikan yang berukuran kecil cenderung menyebar di lapisan permukaan dan secara gradual meningkat populasi dan biomassanya di kolom perairan, dan kemudian cenderung turun kembali di dasar. Sebaran horizontal target strength baik secara tegak lurus pantai maupun sejajar pantai tidak menunjukkan pola tertentu. Dengan demikian, penyebaran ukuran ikan di sepanjang transek penelitian berkecenderungan relatif sama. Hasil pengukuran suhu dan salinitas di sepanjang transek penelitian pada masingmasing stasiun hampir tidak bervariasi sehingga bisa kita katakan bahwa pengaruhnya terhadap pengukuran target strength adalah sama. Dengan demikian, distribusi target strength hanyalah berhubungan dengan distribusi ikan itu sendiri. Sebaran nilai densitas absolut ikan (ikan/1000m3) secara tegak lurus pantai di sebelah Barat Tanjung Mandalika memperlihatkan nilai yang semakin kedI dengan bertambahnya jarak dari pantai. Hal ini diduga karena perairan pantai lebih subur dibandingkan dengan perairan lepas pantai. Sedangkan densitas absolut ikan di sebelah Timur Tanjung Mandalika cenderung merata. Distribusi nilai densitas ikan secara vertikal memperlihatkan tingginya nilai densitas ikan di tengah kolom perairan. Hal ini diduga karena daerah ini merupakan daerah yang paling optimum bagi proses metabolisme dan relalif aman dari ancaman predator. Pola ini te~adi baik di perairan sebelah Barat Tanjung Mandalika maupun di sebelah Timur-nya. Dari segi kuantitas, terdapat perbedaan nilai densitas ikan di kedua wilayah penelitian tersebut, dimana densitas ikan di perairan sebelah Barat Tanjung Mandalika jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di sebelah Timur-nya. Hal ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor muslm, faktor kesediaan makanan, kondisi perairan dan cuaca serta struktur sedimen bagi ikan demersal.