Analisis kelayakan finansial usahatani pembesaran lele dumbo (Clarias gariepinus) : Studi kasus pada desa Pengasinan, kecamatan Gunung Sindur, kabupaten Bogor, Jawa Barat
Abstract
Lele (Clarias sp.) merupakan salah satu komoditas perikanan yang mengalami kenaikan produksi yang tinggi dalam 10 tahun terakhir. Kenaikan ini ditunjukkan oleh kenaikan produksi yang cukup tinggi, yaitu rata-rata 26 persen per tahun. Beberapa hal yang menjadi penyebab fenomena tersebut antara lain preferensi masyarakat terhadap lele dan keberhasilan pengembangan salah satu varietas unggul dari ikan ini, yaitu lele dumbo (Clarias gariepinus). Saat ini, produksi lele dumbo tersebar di daerah-daerah di Pulau Jawa, terutama Jawa Barat dan Jawa Tengah. Salah satu daerah yang mengembangkan komoditas tersebut adalah Kabupaten Bogor.
Usaha budidaya pembesaran lele dumbo di Kabupaten Bogor pada umumnya diusahakan oleh para petani di kolam-kolam air tenang dengan luas lahan yang tergolong sempit, yaitu antara 100-200 meter persegi per kolam. Para petani kebanyakan merupakan petani kecil yang tidak memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan budidaya lele dumbo tersebut, sehingga mereka umumnya memperoleh modal dari para petani besar untuk pembelian sarana produksi dengan perjanjian bagi hasil atau sakap yang tidak berkesinambungan dengan nilai pendapatan sebesar setengah dari keuntungan hasil panen, sehingga permodalan merupakan permasalahan utama yang dihadapi petani. Walaupun usaha budidaya lele dumbo memiliki peluang yang cukup baik, namun ternyata hal ini belum menarik pihak perbankan dan pihak investor untuk menanamkan modalnya
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis kelembagaan permodalan sakap melalui keragaan dan pendapatan usahatani pembesaran lele dumbo di daerah penelitian, (2) Menganalisis kelayakan finansial usahatani pembesaran lele dumbo dan (3) Menganalisis tingkat sensitivitas usahatani pembesaran lele dumbo.Manfaat ..dst