Penggunaan tenaga kerja dalam budidaya rumput laut sistem lepas dasar di Kelurahan Benoa Kecamatan Kuta Kabupaten Bandung Propinsi Bali
View/ Open
Date
1990Author
Gunawan, Ida Bagus Made
Eidman, Etty
Sobari, Moch Prihatna
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan tenaga kerja, pencurahan kerja, produktivitas kerja dan pendapatan usaha dalam budidaya rumput laut sistem lepas, dasar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus. Sensus dilakukan terhadap petani rumput laut yang melaksanakan usaha budidaya dengan metode lepas dasar. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder, sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan, dalam budidaya rumput laut metode lepas dasar terdapat beberapa tahapan kegiatan seperti seleksi bibit, pengikatan bibit, penanaman, pera- watan tanaman, pemanenan, pengeringan hasil, perbaikan bangunan budidaya, perawatan jaring dan pembersihan lahan budidaya. Penanaman, panen dan pembersihan lahan adalah tiga tahapan kegiatan yang paling banyak melibatkan tenaga kerja, masing-masing 107 orang, 105 orang dan 93 orang.
Seleksi bibit, pengikatan bibit dan pengeringan adalah tahapan-tahapan kegiatan yang lebih banyak melibatkan tenaga kerja wanita dari pada jenis tenaga kerja lainnya, masing-masing 50,6%, 58,2% dan 65,7% tenaga kerja wa- nita. Sedangkan pada tahapan kegiatan lainnya, penggunaan tenaga kerja pria lebih banyak dari jenis tenaga kerja wa- nita dan anak-anak. Tenaga kerja anak-anak hanya berperan sebagai pembantu tenaga kerja pria dan wanita.
Hasil sensus menunjukkan, bahwa petani dengan jumlah anggota keluarga yang lebih besar (potensi tenaga kerja dalam keluarga) akan menggarap areal budidaya yang lebih luas. Rata-rata luas areal budidaya yang digarap petani dengan anggota keluarga 3 orang, 4 orang, 5 orang, 6 orang dan 7 orang, berturut-turut adalah 563 m², 582 m², 667 m², 620 m dan 760 m².
Curahan kerja tertinggi dibutuhkan pada tahap kegiatan pemanenan yaitu sebesar 23,4% dari curahan kerja total, menyusul kemudian curahan kerja untuk kegiatan pengeringan (19,6%). Perawatan jaring adalah tahapan kegiatan paling sedikit menyerap curahan kerja (4,7%). Seleksi bibit,..dst