Analisis Sebaran Hook Rate Tuna Matabesar (Thllnnlls obesus) di Perairan Indonesia, termasuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) Pada Bulan Juli - November 1999.
Abstract
Rawai Tuna merupakan salah satu alat tangkap dalam rangka pemanfaatan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia 200 mil (ZEEI). Salah satu pelabuhan perikanan yang mengkhususkan diri pada pendaratan ikan tuna adalah Pelabuhan Benoa-Bali. Di Pelabuhan tersebut cukup banyak kapal-kapal tuna yang berpangkalan di sana. Penulis berhasil mendapatkan data statistik hasil tangkapan tuna matabesar dari 107 kapal beserta posisi dan data lain yang melengkapi isi tulisan dari skripsi ini. Penelitian ini sendiri bertujuan untuk mengetahui pola sebaran hook rate tuna matabesar di perairan Indonesia dan Zona Ekonomi Ekskhisif Indonesia. Metode yang digunakan adalah menghitung hook rate. Selain itu untuk mengetahui posisi dari masing-masing kapal selama melakukan operasi penangkapan penulis memplotkan posisi-posisi tersebut dengan menggunakan perangkat. Sulier (Doug Keckler, 1994). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran hook rate tuna matabesar sebagian besar berada di Samudera Hindia Barat Sumatera, Selatan Jawa sampai Selatan Bali-Nusatenggara. Sebagian lagi menyebar dari Selat Makassar, Laut Flores, Laut Banda, Laut Maluku dan Teluk Tomini, Laut Sulawesi dan Utara Irian Jaya.

