Analisis usaha tani dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi pada daerah hulu, tengah dan hilir jaringan irigasi teknis : Kasus di kabupaten Subang, provinsi Jawa Barat
View/ Open
Date
2001Author
Putra, Rahmadiansyah
Prawirodihardjo, Wirjadi
Sugema, Iman
Metadata
Show full item recordAbstract
Untuk mencapai tujuan dalam pembangunan jaringan irigasi pada tahun 1970- an mulai diperkenalkan P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) sebagai salah satu lembaga pedesaan yang mempunyai tugas khusus mengatur pengelolaan irigasi di pedesaan. P3A yang berperan sepenuhnya dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan pada tingkat usahatani, bertugas untuk mengatur air yang tersedia untuk mengairi lahan pertanian khususnya lahan sawah yang berada pada petak tersie yang termasuk dalam wilayah kerjanya. Dengan kondisi ketersediaan air yang ada, maka petani akan mengatur pola tanam, intensitas tanam dan penggunaan teknologinya sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat kepada petani berupa peningkatan produksi dan pendapatan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keragaan pengelolaan irigasi (operasional dan pengelolaan) yang dilakukan oleh perkumpulan petani pemakai air, (2) mengetahui hubungan ketersediaan air terhadap pola tanam, intensitas tanam dan tingkat produksi yang akan mempengaruhi produksi dan pendapatan usahatani di masing-masing daerah hulu, tengah dan hilir pada satu blok tersier, (3) mengetahui faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi usahatani padi pada jaringan irigasi teknis.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus-September 2000. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive yaitu Daerah Aliran Sungai Leuwinangka, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Daerah hulu adalah Desa Cidahu, daerah tengah adalah Desa Balingbing, dan daerah hilir adalah Desa Cidadap. Petani yang dijadikan responden berjumlah 60 orang yaitu masing-masing 20 orang di daerah hulu, tengah dan hilir yang berada pada satu blok sekunder jaringan irigasi.. Wawancara dilakukan dengan menanyakan usahatani padi pada dua musim tanam yaitu MT I (November 1999- Maret 2000) dan MT II (April 2000 - Juli 2000) pada setiap responden.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis usahatani (analisis pendapatan
dan R/C ratio), dan analisa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi dengan menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas.
Pemanfaatan air irigasi Bendung Leuwinangka ditujukan untuk tanaman padi. Umumnya petani menanam padi dua/tiga kali dalam setahun karena air yang tersedia ..dst