Pengenalan Penyakit Bovine Leukosis Enzootik dan Kerugian ekonomi Yang Diakibatkan
View/ Open
Date
1987Author
Choliq, Chusnul
Partadiredja, Masduki
Seodiman, Idwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Bovine Leukosis Enzootik atau Bovine Leukemia Enzootik (BLE) adalah suatu penyakit tumor darah pada bangsa sapi yang bersifat ganas dan berbentuk enzootik atau menyebar. Bentuk-bentuk tumor yang terjadi disebabkan adanya rangsangan yang terus menerus dari agen pada jaringan limforetiku- ler. Adanya rangsangan tersebut menyebabkan sel jaringan mengalami pertumbuhan ganda. Akibat yang timbul adalah jumlah sel limfosit meningkat dalam sirkulasi darah dan ter- jadi akumulasi di berbagai organ tubuh.
Agen penyebab penyakit ini adalah virus bovine leukemia (VBL) yang merupakan virus onkogenik termasuk dalam famili Retroviridae. Partikel virus ini mempunyai tipe- C, berbentuk bulat, mempunyai selubung dan berasam inti RNA. Garis tengah (diameter) dari virus antara 60 - 110 nm dan nukleoidnya antara 40 - 90 nm.
Hewan rentan adalah semua bangsa sapi termasuk kerbau, domba, kambing, rusa dan kuda tetapi jarang terjadi.
Penularan penyakit ini dapat terjadi secara vertikal maupun secara horizontal. Masa inkubasi umumnya cukup lama antara 4 - 5 tahun, namun dapat berjalan lebih cepat sampai beberapa bulan. Umumnya terjadi pada sapi yang berumur 3 tahun atau lebih.
Secara klinis penyakit BLE dapat dibečakan dalam dua fase, yaitu fase subklinis atau fase pra-kanker dan fase klinis atau kanker. Pada fase subklinis ditemukan adanya tanda-tanda limfositosis yang persisten, sedangkan pada fase klinis ditemukan adanya pembengkakan semua organ yang tersusun dari jaringan limfoid. Tanda klinis yang menon- jol adalah pembengkakan semua kelenjar getah bening bagian luar (superfisial). Fase ini dapat berjalan secara akut ataupun kronis, namun biasanya penyakit ini diakhiri dengan kematian hewan.
Kerugian ekonomi yang ditimbulkan oleh penyakit ini cukup berarti, terutama bagi perusahaan-perusahaan peter- nakan maupun peternak rakyat. Kebanyakan kerugian disebab- kan oleh pengafkiran karkas, penurunan berat badan, penurun an aktifitas kerja dan penurunan produksi susu. Selain itu kerugian yang diderita oleh negara pengekspor ternak adalah terbatasnya pemasaran, karena negara pengimpor menuntut adanya surat keterangan bebas BLE. Di Indonesia adanya pe- nyakit ini belum dilaporkan, namun untuk mencegah kemung- kinan masuknya penyakit ini sedapat mungkin tidak memasuk- kan hewan tertular ke dalam wilayah yang bebas…dst