Pengembangan Kemasan Cerdas (Smart Packaging) Dengan Sensor Berbahan Dasar Chitosan-Asetat, Polivinil Alkohol, Dan Pewarna Indikator Bromthymol Blue Sebagai Pendeteksi Kebusukan Fillet Ikan Nila.
Abstract
Penilaian kesegaran ikan secara luas sampai saat ini masih menggunakan cara-cara sensori seperti penampakan (diamati pada mata, kulit, dan insang), tekstur, bau, dan warna. Berbagai teknik pengujian mulai dari yang bersifat konvensional sampai dengan teknik instrumensi modern seperti electronic noses, image analysers, dan berbagai peralatan pengukur elektronik lainnya telah banyak dikembangkan dan diterapkan di masyarakat. Sejalan dengan kemajuan teknik kemasan, berbagai penilaian tingkat kesegaran ikan saat ini telah mengarah pada produk kemasan yang terintegrasi antara nilai kemasan tersebut dengan tingkat kesegaran ikan itu sendiri. Perkembangan kemasan cerdas (smart packaging) dengan sensor yang dapat mendeteksi tingkat kemunduran mutu ikan merupakan inspirasi dan inovasi baru dalam memberikan arti kemudahan, kepraktisan, jaminan mutu serta keamanan pangan hasil-hasil perikanan di masa depan. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari karakteristik tingkat kesensitifan sensor smart packaging berbahan dasar chitosan-asetat, polivinil alkohol (PVA), dan indikator bromthymol blue (BTB) dalam mendeteksi kebusukan fillet ikan nila, analisis tingkat kebusukan ikan dengan berbagai parameter uji kebusukan ikan, serta hubungan (korelasi) antara karakteristik tingkat kesensitifan sensor tersebut dengan berbagai parameter uji kebusukan ikan yang ada. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi analisis tingkat kesensitifan sensor smart packaging berbahan dasar chitosan-asetat 1 % (v/v) sebanyak 48 ml, PVA 1 % (b/v) sebanyak 48 ml, dan indikator BTB 0,2 % (b/v) sebanyak 4 ml dengan melihat karakteristik terhadap sifat optik (absorbans) dan dinamika respon dari kinerja sensor dalam mendeteksi kebusukan fillet ikan nila. Tahap selanjutnya adalah analisis tingkat kebusukan fillet ikan nila dengan pengamatan terhadap berbagai parameter uji kebusukan ikan, berupa nilai total volatile basic nitrogen (TVBN), total bacterial counts (TBC), dan nilai pH. Analisis ini dilakukan untuk melihat keakuratan sensor sekaligus juga sebagai pembanding dalam melihat tingkat kebusukan ikan. Sedangkan hubungan (korelasi) antara tingkat kesensitifan sensor dengan berbagai nilai parameter uji kebusukan ikan dilakukan dengan melihat pola kecenderungan dari berbagai hasil pengujian tersebut dalam satu bentuk grafik. Analisis karakteristik sifat optik dan dinamika respon terhadap sensor smart packaging berbahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator BTB memperlihatkan adanya kecenderungan yang nyata dalam mendeteksi tingkat kebusukan fillet ikan nila. Secara visual sensor smart packaging dengan bahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator BTB dapat memberikan pola perubahan warna yaitu dari kuning menjadi kuning tua selanjutnya menjadi hijau dan terakhir hijau kebiruan selama proses kebusukan berlangsung. Hasil pengamatan tingkat kebusukan fillet ikan nila dengan parameter uji berupa nilai total volatile basic nitrogen (TVBN) dan total bacterial counts (TBC), memperlihatkan juga adanya kecenderungan yang sama dalam mendeteksi tingkat kebusukan fillet ikan nila, dimana nilai TVBN makin meningkat yaitu dari sebesar 8,40 ± 0,40 mg N/100 g pada jam ke-0 menjadi sebesar 52,36 ± 1,98 mg N/100 g pada jam ke-15 dan nilai TBC dari sebesar nilai log 4,35 ± 0,07 (2,3 x 104 CFU/ml) pada jam ke-0 menjadi sebesar nilai log 9,11 ± 0,05 (1,3 x 109 CFU/ml) pada jam ke-15. Sedangkan untuk nilai pH cenderung berfluktuatif yakni sebesar 6,50 ± 0,08 pada jam ke-0 kemudian turun menjadi 5,96 ± 0,12 pada jam ke-5 selanjutnya naik menjadi 6,34 ± 0,73 pada jam ke-10 dan 6,44 ± 0,25 pada jam ke-15. Tingkat hubungan (korelasi) antara nilai absorbans sensor smart packaging berbahan dasar chitosan-asetat, PVA, dan indikator BTB dengan parameter uji tingkat kebusukan ikan menunjukkan korelasi yang positif, dimana memperlihatkan pola kecenderungan yang sama dalam mendeteksi tingkat kebusukan fillet ikan nila.