Analisis Respon Konsumen Terhadap Nata De Coco Merek Sari Kelapa dan Inlplikasinya Pada Strategi Penlasaran CV. Tunas sari
Abstract
Produk nata de coco mulai di coba di Indonesia pada tahun 1973 dan mulai diperkenalkan dipasaran pada tahun 1975. produk ini mulai terkenal di pasaran dari tahun 1981 sebagai produk yang digemari masyarakat.. Masuknya beberapa pesaing baru berupa industri nata de coco skala kecil maupun besar dengan berbagai persaingan produk serta harga, menyebabkan CV. Tunas Sari sebagai salah safu produsen nata de coco yang terletak di Cogor perlu mengantisipasi langkah-langkah yang strategis untuk bisa bersaing dalam memasarkan produk nata de coco. Langkah yang perlu diambil untuk mengantisipasi persaingan penjualan nata de coco dengan mengantisipasi perubahan keinginan dan selera konsumen. Memahami perilaku konsumen szngatlah penting ter!ebih lagi bagi industri pangan melalui riszt pasar atau mengliim~uni nformasi mensenai tingkah laku pasar terhadap knsumsi produk tersebut Penelitian ini bertujual inenganalisis preferensi konsumen dan respon konsumen terhadap produk na;a de coco merek Sari Kelapa. menga~alisisti ngkat kesenjangan antara tingkat harapan dan tingkat pelaksanaan dari setiap atribut produk nata de coco merek Sari Kelapa dan memformulasikan strategi pemasaran produk nata de coco CV. Tunas Sari berdasarkan respon dan kepuasan konsumen. Penelitian dilakukan di Kota Madya Bogor tepatnya pasar supermarket yang menyediakan nata de c o ~ om erek Sari Kelapa dan dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2004. Data yang digunakan yaitu Data primer berupa wawancara kepada responden dengan menggunakan kuisioner dan data sekunder diperoleh dari perusahaan nata de coco (CV. Tunas Sxi), Biro Pusat statistik, Perpustakaan IPB, hasil-hasil penelitian, berbagai buku dan literatur. Metode pengamhilar~ sampel yang digunakan dalam penelitial ini adalah Judgement snntpling dan data diolah dengan menggunakan metode model Importance-Performance Analysis dan Analisis Tingkat Kesenjangan. Karakteristik konsumen yang berbelanja pada Toserba Yogya umumnya mayoritas wanita, usia terbesar adalah usia 20 sampai 30 tahun, usia 15 sampai 20 tahun, berstatus mahasiswa, berpendapatan Rp 500.000 bingga Rp 1.000.000 dan Frekuensi pembelian nata de coco dalam 1 bulan yaitu 1 kali. Atribut nata de coco merek Sari Kelapa yang berada pada kuadran I (Pusatkan Perhatian) adalah kebersihan dan kejemihan air pelarut, penggunaan iklan, penampilan bentuk kemasan, daya tarik warna pada kemasan, desain tulisan dan gambar kemasan, dan iInformasi kandungan gizi. Atribut nata de coco merek Sari Kelapa yang berada pada kuadran I1 (Pertahankan Prestasi) adalah Keunggulan rasa , Kejernihan dari warns potongan nata de coco, daya tahan terhadap waktu penggunaan, dan harga yang ditawarkan. Atribut nata de coco merek Sari Kelapa yang berada pada kuadran I11 (Prioritas Rendah) adalah pilihan rasa atau variasi rasa. Atribut nata de coco merek Sari Kelapa yang berada pada kuadfan IV (Bisa berlebihan) adalah tekstuv nata de coco yang kenyal, kemudahan memperoleh, tempat penjualan, persaingan harga dengan merek lain, kemasan yang praktis, pemberian nama merek Tujuh atribut yang memiliki kesenjangan negatif atau belum memenuhi harapan konsumen adalah pilihan rasa atau variasi rasa, kebersihan dm kejernihan air pelarut, penggunaan iklan, penampilan bentuk kemasan, daya tarik warna pada kemasan, desain tulisan dan gambar kemasan, infomasi kandungan gizi. Sementara itu tekstur nata de coco yang kenyal dan harga yang ditawarkan, persaingan harga dengan lnerek lain, daya tahan terhadap waktu penggunaan, keunggulan rasa, kejernihan dari warna potongan nata de coco, kemasan yang praktis, kemudahan memperoleh, penampilan bentuk kemasan dan pemberian nama merek sudah sudah terpenuhi. Implikasi dari hasil analisis respon konsumen adalah strategi pemasaran Strategi Produk yaitu Larutan sirop (air pelarut) dalam kzmasan nata de coco terlihat jernih apabila gula yang digunakan sebagai bahan hams bersih dan putih serta bebas dari kotoran dan dalam penyimpanamya gula hendaknya diletakkan diatas palet kayu agar tidak lembab (Warisno. 2004). Kemasan sebaiknya diciptakan berbeda dengan produk lain, misalnya dalam bentuk kaleng dan kemasan mudah dibuka. Daya tarik warna pada kemasan jrga perlu diperhatikan mengingat konsum~nm enilai bahwa daya tarik warna pacla kemasan nata de coco merek Sari Kelapa wam-zilya kurang cerah dan hanyz satu warna, oleh karenanya uctuk bisa menarik pcrhatian konswnen tanpa menghilangkan fungsi warna hijau perlu ditambahkan vwarna, misalnya dengan warna merak karena warna merah lebih mendominasi dibenak kita dan warna tersebut haruslah terang sehingga terkesan cerah. Desain tulisan dan ganlbar sebaiknya diletakkan horizontal pada media dan tipologi huruf harus mudah terbaca karena dengan demikian memberikan darnpak yang baik terhadap produk. Produk yang berfungsi sebagai minuman/makman perlu mencantumkan informasi kandungan gizi pada kemasan. Informasi dapat ditambahkan dari hasil penelitian Balai Mikrobiologi Puslitbang LIPI. Bogor. Keunggulan rasa, Kejernihan dari warna potongan nata de coco, Daya tahan terhadap waktu Penggunaan, Adanya variasi rasa atau pilihan rasa untuk nata de coco merek Sari Kelapa tidak berpengaruh banyak. Tekstur nata de coco yang kenyal merupakan atribut yang tidak terlalu penting. Kemasan yang praktis menurut konsumen sudah cukup baik karena kemasan yang dibuat sudah dalam bentuk standar. Tekstur dari nata de coco merek Sari Kelapa sudah dirasakan cukup pas karena tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek Pemberian nama merek nata de coco yaitu "Sari Kelapa" sudah sesuai dengan produknya dan mudah dikenal walaupun konsumen tidak terlalu mementingkan ha1 ini. Strategi Harga yaitu Harga yang ditawarkan hams dipertahankan agar kepuasan konsumen terpenuhi. Harga nata de coco merek Sari Kelapa yang ditetapkan memang tidak terlalu mahal dan konsumen juga menilai harganya sudah cukup murah dan terjangkau. Persaingan harga dengan merek lain pun dinilai konsumen baik karena harga nata de coco merek Sari Kelapa sudah lebih murah dibandingkan dengan merek lain. Strategi Promosi memang belum di terapkan. Alternatif strategi Pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan, diantaranya melalui pemilihan media yang tepat Pembuatan kalender-kalender dengan latar belakang gambar nata de coco merek Sari Kelapa atau penggunaan media TVtRadio sebagai sarana iklan akan berdampak besar bagi produk. Strategi Tempat (Distribusi) yaitu perusaham perlu mendistribusikan nata de coco ukuran 200ec ke warung-warung kecil atau toko ecerarl agar nata de coco Sari Kelapa mudah ditemui konsumen