Pengklasifikasi kesesuaian lahan untuk padi sawah dan jagung pada sub DAS Cimuara Cibeureum kawasan DAS Cimanuk Hulu Kabupaten Garut
View/ Open
Date
2001Author
Latief, Mochammad Abdul
Widiatmaka
Sumawinata, Basuki
Metadata
Show full item recordAbstract
Universi Evaluasi sumber daya lahan perlu dilakukan baik secara aktual maupun potensial, untuk mendapatkan informasi tentang potensi lahan dan kesesuaian lahan serta tindakan pengelolaan yang diperlukan agar lahan dapat dimanfaatkan secara optimal dan lestari. Metode yang umum dipakai untuk menentukan kelas kesesuaian lahan adalah dengan mencocokkan karakteristik lahan aktual dengan kriteria kesesuaian lahan yang ada secara manual. Jika terdapat data dalam jumlah besar, metode tersebut akan menghadapi kendala waktu, tenaga dan biaya. Pada penelitian ini dilakukan penetapan klasifikasi kesesuaian lahan dengan penggunaan makro dari program Lotus 1-2-3 release 5.
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun program sederhana evaluasi kesesuaian lahan untuk membantu mempercepat proses klasifikasi kelas kesesuaian lahan, membuat peta kesesuaian lahan untuk komoditi padi sawah dan jagung, dan mengetahui hubungan antara kelas kesesuaian lahan dengan produktivitas lahan.
Metode penelitian meliputi 3 bagian, yaitu (1) persiapan, yaitu pengumpulan informasi dan data sekunder yang menunjang pelaksanaan lapang, (2) pelaksanaan lapang, yaitu pengecekan jenis tanah setiap SPT berdasarkan peta tanah semidetil DAS Cimanuk Hulu skala 1: 50.000 dan wawancara untuk mengetahui produktivitas padi dan jagung dan, (3) analisis data yang dilakukan dengan menyusun data sifat fisik dan kimia tanah setiap SPT ke dalam kelas kesesuaian lahan berdasarkan kriteria kesesuaian lahan LREP II (Djaenuddin et al., 1994) dengan menggunakan makro dari program lotus 1-2-3 release 5. Selanjutnya peta kesesuaian lahan dibuat dengan menggunakan program Mapinfo Professional 5.0.
IPB Univer Tahap-tahap pembuatan program makro meliputi 5 bagian, yaitu: (1) perencanaan makro, yaitu menyusun perintah secara manual dan mencatat setiap pekerjaan yang hendak diotomatisasikan, (2) input makro, yaitu memasukkan makro bersama dengan data ke dalam satu raster kerja (3) penamaan makro, yaitu memberi nama range dari ..dst