Komposisi Jenis Ikan Sungai Cimanuk Segmen Kabupaten Garui serta Poia Periumbuhan dan Reproduksi Ikan yang Dominan.
Abstract
St~ngai Cimanuk segmeil Kabupaten Garut n~ernpunyai potensi sumberdaya perikanan yang berupa sumberdaya airnya itu seudiri dan juga kaildungan berbagai jellis organismenya (ikan, udang, moluska dan lain-lain). Beberapa jenis ikan endogenous sungai tersebut mulai langka dan sulit didapat terutama setelah letusan Gunung Galu~lggullg tahun 1982. Hal ini juga disebabkan oleh penangkapan sumberdaya ikail. yang berlangsung secara rutin dan oleh pemanfaatan air sutlgai untuk lcebutuhan rumah tangga. Informasi tentang komunitas dan aspek biologi ikan diperlukan dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya yang tepat dan lestari. Penelitian iin bertujuan untuk menlpelajari dan mengetahui komposisi jenis ikail Suilgai Ci~nanuk pada segmen Kabupaten Garut yang meliputi kelimpahan relatif. keanekaragainan, alat tangkap yang digunakan dan faktor lingkungan. yang mempengaruhi, juga untuk mengamati aspek biologi pertumbuhan dan reproduksi ikan yangdoininan terdapat di sungai tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulm Agustus 2000 hingga Maret 2001. Peilgambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali selang sebulan dan berlokasi di Leuwi Nini, Kampung Haur Seah, Desa Cipicung, Kecamatan Banyuresmi, dan Leuwi Goong, Desa Sindang Sari, Kecanatan Leuwigoong. Analisa contoh ikan dilakukail di Ruang Koleksi Ikan dan Laboratorium Bicmakro I Fakultas Perikanan dan Ilinu Kelautan IPB. Analisa kualitas air dilakukan di Laboratorium Limnologi Falcultas Perilcanan dan Ilrnu Kelautan IPB. ~ ~ ~ . ~ . Komposisi jenys ikanyailg paling banyak te~tangxaps elahia penelitiaii adalah ikan getlggehek (Mystacoleucus nzarginatus) dan ikan senggal (Mystus nemurus), disusul oleh ikan balar (Barbodes gonionotus), ikan jongjolong (Hampala macrolepidota), ikan sapu-sapu (Hyposarcus pardalis), ikan nilem (Osteochilus hasseltii), ikan berod (Macrognuthus 'maculatus), ikan lele (Clarias batrachus), ikan nila (Oreochromis niloticus) dan i k~~nuja ir( Oreochromis mosambicus). Indeks keai~ekaraga~nayna ng diperoleh pads stasiun-satu dan dua adalah 1,926S dan 1,6402. Indeks lceseraganan dan dominansi pada stasiun satu bernilai 0,6078 dan 0,4094, seda~gkann ilai kedza icdeks tersebut padn s:aiiiii dud adalall G,S201 da G0,3?78. Ini menunjukkan nilai ke=ekaragaman yang diperoieh icrmasuk dalam kaiego~si edans. Alat tangkap yang digunakan antara lain jaring, jala, pancing dan teger. Hasil pengukuran parameter fisika dan kilnia perairan yang diperoleh menunjukkan bahwa perairan Cirnanuk tempat pengambilan contoh masih baik dan layak untuk mendukullg lcehidupan ikan. Nilai b Sang diperoleh lnelalui persaillaail regresi pada hubungan panjang dan berat ikan genggellek jantan rnem~njukkan pola pertumbuhan ymg bersifat allometrik positif Ikan genggehek betina dan ikan senggal jantm nlemiliki pola pertumbuhan yang bersifat isoinetrik. Sedangkan pola peituinbuhan ikan senggal betina bersifat allometrik negatif. Faktor kondisi ikan genggehek jantan dan betina masing-masing berlcisar antara 0:87529-1,33736 dan 0,s 1776-1,22396. Ikan senggal jantan dan betina tnemililti nilai faktor kondisi yang masing-masing berkisar antara 0,78745- 1 :I2765 dan 0,92016-1,06022. Perbandingail jumlah ikan genggehek jantan dengan ikan genggehek betina adaiaii 12.6 scdangkail perbandillgal1 julnlah antara ikan senggal jantan dengan ikan senggal betina llampir seimbang yaitu 1: 1,2. Ikan genggehek jantan yang diperoleh (el-diri alas TKG I, I1 dan 111 dengall persentase ju~nlaht erbanyak di~nilikio leh TKG I. Sedangkan pada ikan genggehek betina terdapat semua tingkatan kematangan gonad dan persentase jumlall terbanyak dimiliki oleh TKG 111 dan TKG 1V. Ikan senggal jatltan juga n~elnilikpi ersentase jumlah terbanyak pada TKG I, dan terbanyak TKG IV pada ikan senggal betina. Ikan genggehek dan ikan senggal betina yang diperoleh diperkirakan siap untuk tnemijah dengan perkiraan waktu pen~ijaha~&la n berlangsung pada awal lnusiln penghujan. Nilai IKG ikan genggehek jantan lebih kecil daripada ikan genggehek betina dengan kisaran 0,33490-2,11726 pada ikan jantan dan 0,56694-6,17447 pada ikan betina. Kisaran IKG ikan senggal jantan adalah 0,28018-0,36390 dan 1,33152-4,38575 pada ikan betina. Fekunditas ikan genggehek bervariasi dari 828 butir hingga 14728 butir r dengan kisaran diameter telur 0,204-1,02 mm. Fekunditas ikan sellggal llanya berkisar antara 580-2908 butir dengall ukuran diameter telur yang besar yaitu berkisar antara 0,408-1,615 mm. Pemijahan ikan genggehek da11, ikan senggal bersifat partial sps~rvzir7g dilihat dari sebaran diameter telurnya yang membentuk dua buah modus. Frekuensi pengeluaran telur pada saat pemijahan diduga berlangsung dua kali.