Pengaruh Penambahan Kalsium Karbonat pada Media Bersalinitas 3 ppt terhadap Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Patin Pangasius sp.
Abstract
Salinitas berhubungan erat dengan tekanan osmotik dan ionik air. Agar sel-sel organ tubuh ikan dapat berfungsi dengan baik maka sel-sel tersebut harus berada dalam cairan media dengan komposisi dan konsentrasi ionik yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan (osmoregulasi) agar tercipta konsentrasi ionik cairan dalam sel (intraseluler) dengan cairan luar sel (ekstraseluler) yang mendekati nilai yang sama. Kalsium juga dibutuhkan oleh ikan untuk proses osmoregulasi yang terjadi di dalam tubuh ikan dengan lingkungan serta penting untuk pembentukan tulang dan pembentukan kerangka luar dari crustace. Berkaitan dengan hal itu maka diperlukan penelitian tentang hubungan penambahan kalsium di dalam media pemeliharaan terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan patin. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2009. Perlakuan yang diberikan yaitu Kontrol (tanpa penambahan CaCO3), A (penambahan 50 mg/l CaCO3), B (penambahan 100 mg/l CaCO3), dan C (penambahan 150 mg/l CaCO3) masing-masing terdiri dari 3 ulangan. Hewan uji ditebarkan dengan kepadatan 3 ekor/l ke dalam akuarium berukuran 30x15x25 cm3 sebanyak 12 buah dan dipelihara selama 30 hari. Pakan yang digunakan berupa pelet dengan kadar protein 30 %, diberikan 3 kali sehari dengan feeding rate (FR) sebesar 8 %, 5 %, dan 3%. Untuk mempertahankan kualitas air dalam media pemeliharaan dilakukan pergantian air setiap hari sebanyak 25-30 % dari total volume air. Hasil penelitian menunjukkan penambahan kalsium karbonat memberikan pengaruh yang tidak berbeda terhadap tingkat kelangsungan hidup dan berbeda terhadap laju pertumbuhan harian serta laju pertumbuhan panjang mutlak. Penambahan kalsium karbonat 0, 50, 100, dan 150 mg/l CaCO3 memberikan tingkat kelangsungan hidup beturut turut sebesar 99,20 ± 1,37 %, 98,81 ± 2,06 %, 100 ± 0,00 % dan 98,81 ± 2,06 %. Laju pertumbuhan harian sebesar 4,22 ± 0,17 %, 4,17 ± 0,11 %, 4,75 ± 0,30 % dan 3,76 ± 0,48 %. Laju pertumbuhan panjang mutlak sebesar 2,84 ± 0,27 %, 3,24 ± 0,08 %, 3,87 ± 0,35 % dan 2,59 ± 0,56 %. Dari hasil laju pertumbuhan harian dan laju pertumbuhan panjang mutlak menunjukkan perlakuan B (100 mg/l CaCO3) atau setara dengan (83,80-206,00 + 100) mg/l CaCO3 dengan kadar CaCO3 yang paling tinggi hal ini menunjukkan pada perlakuan tersebut mendekati kondisi yang isoosmotik, sehingga energi yang didapat dari pakan lebih banyak digunakan untuk pertumbuhan dibandingkan energi untuk osmoregulasi.