Respon tingkahlaku ayam petelur terhadap manipulasi waktu pemberian ransum dengan tiga level protein
Abstract
Kondisi lingkungan yang nyaman sangat diperlukan oleh ayam petelur agar konsumsi ransumnya sesuai dengan kebutuhan, penentuan waktu pemberian ransum pada waktu yang cocok sangat diperlukan agar terpenuhi kebutuhan protein dan nutrisi lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati tingkah laku ayam petelur yang merupakan respon dari manipulasi waktu pemberian ransum dan tingkat protein yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2001 di Laboratorium Lapangan Ilmu Ternak Unggas Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dengan menggunakan 162 ekor ayam petelur strain Isa Brown umur 20 minggu dibagi kedalam sembilan kombinasi perlakuan dengan tiga ulangan dan setiap ulangan terdiri dari enam ekor ayam yang ditempatkan pada individual cage. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 3 x 3. Faktor A adalah perlakuan waktu pemberian ransum yaitu pukul (04.00, 08.00 dan 18.00 WIB) dan faktor B adalah perlakuan level protein ransum (12, 15 dan 18%). Peubah yang diamati adalah jumlah patukan pada lima menit pertama, agresivitas dan siklus bertelur. Data yang diperoleh dianalisis dengan GLM (General Linear Model) pada program software SAS. Uji lanjut yang dipakai apabila terdapat perbedaan yang nyata adalah Uji Jarak Berganda Duncan,
Hasil analisis menunjukkan tidak ada interaksi antara waktu pemberian ransuın dan level protein dengan terhadap semua peubah yang diamati. Hasil analisis menunjukkan bahwa waktu pemberian ransum berpengaruh (P<0,05) terhadap jumlah patukan. Hal ini menunjukkan bahwa ayam membutuhkan kondisi suhu yang cocok agar konsumsi ransum sesuai dengan kebutuhan ayam petelur. Pada agresivitas, waktu pemberian ransum sangat berpengaruh (P<0,01) terhadap tingkah laku makan, duduk dan berdiri. Pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) dari level protein hanya terlihat pada tingkah laku berjalan, semakin tinggi kandungan protein maka jumlah ayam yang berjalan akan semakin sedikit. Pada siklus bertelur perubahan pola penełuran terlihat pada kelompok pemberian ransum ransum pukul 04.00 WIB terutama pada ransum dengan kandungan protein 18%, sedangkan pemberian ransum pukul 18.00 WIB pola penelurannya berubah mengikuti pola peneluran pemberian ransum pukul 08.00 WIB (kontrol), namun demikian pola penelurannya masih mengikuti pola kurva normal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ransum ayam tipe petelur straim Isa Brown di negara tropis harus diberikan pada waktu tertentu pada kondisi suhu lingkungan yang sesuai atau sore hari sehingga ayam dapat makan sesuai dengan kebutuhan,