Pengaruh pemberian terracottem, kondisi ketersediaan air dan cara pemberian terracottem pada tanah aluvial terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill)
Abstract
Akhir-akhir ini sebagian kebutuhan kedelai lebih kurang 7,2 juta ton dipenuhi dari impor (FAO, 1993). Kedelai impor ini dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan industri di dalam negeri yang mengolah kedelai menjadi tempe, tahu, maupun kecар. Salah satu sebab rendahnya produksi kedelai adalah kekurangan air di beberapa zona agroklimat. Penggunaan TerraCottem yang merupakan campuran hydrogels, pupuk organik dan anorganik serta zat perangsang tumbuh, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai.
Dengan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan: (1) mempelajari pengaruh beberapa dosis dan cara pemberian TerraCottem serta kondisi ketersediaan air terhadap efisiensi penggunaan air, pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai pada tanah Aluvial. (2) memilih dosis dan cara yang sesuai yang akan digunakan sebagai dasar pada percobaan lapangan di berbagai zona agroklimat.
Penelitian dilaksanakan di rumah kaca jurusan Tanah, kampus Baranang Siang. Dimulai pada bulan Maret sampai Juli 1995. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dari kombinasi perlakuan (5 taraf dosis TerraCottem X 3 macam pemberian air x 2 cara pemberian TerraCottem) sehingga terdapat 30 perlakuan dengan 3 ulangan.