Analisis kuantitatif implantasi embrio mencit ( Mus musculus albinus ) dengan perlakuan superovulasi pada berbagai fase berahi
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui waktu penyuntikan gonadotropin yang terbaik diantara fase-fase siklus berahi dengan melihat jumlah embrio yang terimplantasi secara makroskopis.
Mencit yang dipakai berasal dari Laboratorium Embriologi jurusan Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Mencit betina berumur bulan, sedangkan mencit jantan berumur 3-4 4-6 bulan. Preparat gonadotropin yang digunakan adalah PMSG dengan nama dagang Folligon, HCG dengan nama dagang Chorulon.
Hewan percobaan dibagi dalam empat kelompok berdasarkan tahapan siklus berahinya yaitu; metestrus, diestrus, proestrus, dan estrus. Kelompok yang berada pada fase metestrus, diestrus, dan proestrus diberi dengan penyuntikan 5 IU PMSG dan 2,5 IU HCG. Sedangkan kelompok estrus sebagai kontrol mendapat perlakuan 2,5 IU HCG. Pemberian PMSG dan HCG untuk seluruh kelompok dilakukan secara intraperitonial. Untuk pembukaan mengamati terjadi superovulasi dilakukan rongga perut mencit dan dihitung embrio terimplantasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penyuntikan PMSG pada fase luteal (metestrus dan diestrus) memberikan hasil yang terbaik. Diantara fase luteal yang paling banyak jumlah embrio terimplantasi adalah penyuntikan pada fase metestrus….