Karakteristik telur tetas ayam merawang yang diperoleh dari interval inseminasi buatan yang berbeda
View/ Open
Date
2003Author
Suherlan, Indriyani
Rahayu HS, Iman
Supriatna, Iman
Metadata
Show full item recordAbstract
Ayam Merawang merupakan salah satu ayam lokal yang terdapat di Pulau Bangka, Sumatera Selatan. Ciri khas dari ayam Merawang adalah memiliki bulu yang berwarna coklat kemerahan dan kerabang telur yang berwarna coklat. Ayam ini dikenal masyarakat karena produksi telurnya tinggi, bulu seragam dan kaki kuning tipe dwiguna. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik telur tetas ayam Merawang yang diperoleh dari interval pengulangan inseminasi buatan (IB) yang berbeda, yaitu IB yang dilakukan 4, 7 dan 10 hari sekali. Pengencer yang digunakan adalah 0,9% NaCl fisiologis dengan dosis pengenceran tiga kali.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2002 di dua lokasi, yaitu di Peternakan Aneka Tanaman Ternak Terjalin (AT3) Desa Sakelat, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk pemeliharaan ayam, proses IB dan pengkoleksian telur tetas. Selanjutnya telur-telur tersebut ditetaskan di Laboratorium Produksi Unggas Unit Penetasan, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Metode penelitian yang dilakukan meliputi pengumpulan semen yang berasal dari enam ekor ayam Merawang jantan, pengenceran semen dengan menggunakan larutan 0,9% NaCl fisiologis, pelaksanaan IB dilakukan pada 60 ekor ayam Merawang betina untuk tiga perlakuan, koleksi telur hasil IB selama 30 hari dan proses penetasan yang dilakukan pada mesin tetas selama 21 hari. Peubah yang diamati meliputi fertilitas dan daya tetas, disertai dengan data pendukung mengenai bobot telur, bobot tetas, kebersihan dan indeks telur (lebar/panjang) serta viabilitas anak ayam. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan, yaitu untuk ayam yang di-IB 4 hari sekali sebanyak 7 ulangan, 7 hari sekali sebanyak 4 ulangan dan untuk yang 10 hi sekali sebanyak
3 ulangan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa fertilitas (85,02%) dan daya tetas (75,70%) interval ulangan IB empat hari lebih baik (P<0,01) dibandingkan fertilitas (68,37%) dan daya tetas (62,09%) interval ulangan IB tujuh hari maupun fertilitas (68,69%) dan daya tetas (60,82%) interval ulangan IB 10 hari. Sehingga untuk memperoleh hasil yang optimal maka interval ulangan IB yang baik untuk diterapkan pada ayam Merawang adalah empat hari sekali. Data pendukung tentang ayam Merawang yang meliputi bobot telur, bobot tetas, kebersihan, indeks telur dan viabilitas menunjukkan hasil yang tidak berbeda (P>0,05) di antara ketiga perlakuan.