Show simple item record

dc.contributor.authorUtami, Windu Puji
dc.date.accessioned2010-05-06T12:36:05Z
dc.date.available2010-05-06T12:36:05Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/14208
dc.description.abstractIkan lele dumbo (Clarias sp.) merupakan ikan konsumsi air tawar yang cukup digemari masyarakat karena rasa dagingnya yang gurih, harganya terjangkau, dan memiliki protein yang cukup tinggi. ). Budidaya ikan lele dumbo saat ini berkembang menjadi budidaya intensif karena semakin tingginya permintaan di pasaran. Semakin berkembangnya sektor akuakultur maka permasalahan yang dihadapi pun menjadi semakin banyak pula. Salah satunya adalah permasalahan penanggulangan penyakit pada ikan. Di Indonesia, wabah penyakit bercak merah ikan yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas ini dilaporkan pertama kali terjadi di suatu areal pembudidayaan ikan di Cibening, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor bersamaan dengan datangnya ikan mas yang baru diimpor dari Taiwan pada bulan September 1980 (Hardjosworo, et al., 1981). Banyak upaya yang telah dilakukan para ahli untuk menanggulanginya baik upaya-upaya pencegahan maupun pengobatan. Mulai dari pemberian berbagai jenis antibiotik dengan bermacam-macam dosis, pemberian vitamin, pemberian probiotik hingga penggunaan tanaman obat (fitofarmaka). Fitofarmaka atau tanaman obat adalah obat alamiah yang bahan bakunya disarikan dari tanaman untuk digunakan dalam pengobatan (Anonimus, 2004). Paci-paci (Leucas lavandulaefolia) adalah salah satu fitofarmaka yang efektif mengatasi penyakit Motile Aeromonas Septicemia pada ikan (Abdullah, 2008 dan Sopiana, 2005). Paci-paci mengandung berbagai senyawa aktif seperti: minyak atsiri, flavonoid, tannin, saponin, alkaloid dan methanol yang bersifat antimikroba, antiinflamasi, antioksidan serta bersifat sebagai detoksifikasi racun dan mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pada penelitian ini dilakukan uji efektivitas paci-paci yang diberikan lewat pakan ikan komersil untuk pencegahan maupun pengobatan penyakit MAS. Adapun parameter-parameter uji meliputi kelangsungan hidup, patologi makro dan parameter hematologi ikan lele dumbo yang diuji tantang dengan A. hydrophila penyebab penyakit MAS. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan sebagai berikut : 1. Kontrol negatif (KN) dimana ikan disuntik dengan PBS. 2. Kontrol positif (KP) dimana ikan diinfeksi bakteri A. hydrophila 105 cfu/ml. 3. Pencegahan (PC) dimana ikan diberi pakan yang telah dicampur dengan paci-paci dengan dosis 4 g/100 ml yang telah diseduh dan disaring. Ikan diberi pakan yang telah dicampur paci-paci selama 7 hari, kemudian diuji tantang dengan A. hydrophila 105 cfu/ml. 4. Pengobatan (PO) dimana terlebih dahulu ikan diinfeksi bakteri A.hydrophila 105 cfu/ml. Setelah terlihat gejala klinis, lalu ikan diberi pakan yang telah dicampur paci-paci dengan dosis 8 g/100 ml. Parameter yang diamati adalah patologi makro (gejala klinis dan respon nafsu makan), hematologi ikan (jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih, hematokrit, hemoglobin dan indeks fagositosis), mortalitas, pertambahan bobot dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian ekstrak paci-paci yang dicampurkan ke dalam pakan ikan memberikan respon tanggap kebal terhadap peningkatan daya tahan tubuh ikan lele dan mampu menekan tingkat kematian ikan lele setelah uji tantang dengan bakteri A.hydrophila yang patogen. Sedangkan tingkat kematian ikan setelah uji tantang untuk masing-masing perlakuan kontrol negatif, kontrol positif, pengobatan dan pencegahan secara berturut-turut adalah: 0 %, 72,22 %, 55,56 % dan 38,89 %. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perlakuan pencegahan (ekstrak paci-paci 4 g/100 ml) merupakan perlakuan yang paling baik yaitu mampu meningkatkan kekebalan ikan terhadap serangan penyakit MAS, hal ini didukung oleh gejala klinis yang ringan, kelangsungan hidup dan gambaran darah. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa pemberian ekstrak paci-paci yang dicampurkan ke dalam pakan ikan komersil dapat berpengaruh terhadap tingkat kematian ikan, gejala klinis dan parameter hematologi pada ikan lele yang terkena penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia) akibat infeksi bakteri A. hydrophila. Ikan lele uji yang diberi perlakuan pencegahan menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam menekan infeksi yang disebabkan Aeromonas hydrophila dengan gejala klinis lebih ringan, proses penyembuhan lebih cepat menekan tingkat kematian ikan serta dapat meningkatkan total eritrosit, total leukosit, kadar hematokrit, kadar hemoglobin dan indeks fagositosis. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak paci-paci yang dicampurkan ke dalam pakan ikan komersil tidak berdampak negatif pada kondisi ikan sehingga layak digunakan sebagai imunostimulan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleEfektivitas Ekstrak Paci-Paci Leucas lavandulaefolia Yang Diberikan Lewat Pakan Untuk Pencegahan Dan Pengobatan Infeksi Penyakit MAS Motile Aeromonas Septicemia Pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record