Pemilihan dan penerapan metode peramalan kuantitatif sebagai alat analisa dalam menentukan posisi transsaksi di bursa komoditi : Studi kasus pda bursa komoditi Jepang melalui agen PT. Satria Nugraha Sejati
Abstract
Bursa komoditi dengan perdagangan berjangkanya, merupakan sarana investasi non-real yang dapat dijadikan altenatif oleh masyarakat, selain Bursa Saham dan lembaga keuangan Bank dengan segala jenis produknya. Sehingga nantinya bursa komoditi dapat dijadikan jalan keluar bagi pemerintah untuk menampung aspirasi investasi masyarakat. Melihat potensi di atas dan banyaknya manfaat yang akan didapat, serta mengingat bahwa Indonesia adalah negara yang menghasilkan banyak komoditi primer, memang sudah seharusnya Indonesia memiliki bursa komoditi sendiri. Pemerintah melalui Badan Pelaksana Bursa Komoditi Indonesia, BAPEBTI, sudah mengisyaratkan bahwa Bursa Komoditi Indonesia akan dibuka paling lambat pada awal tahun 1998.
Adapun perumusan masalah yang dihadapi adalah bahwa keterbatasan pengetahuan
masyarakat akan bursa komoditi, menyebabkan bursa komoditi kurang cepat berkembang
di Indonesia. Keberadaan agen-agen bursa komoditi asing di Indonesia ternyata belum
dapat menggairahkan iklim investasi masyarakat melalui bursa komoditi. Kemudian,.
investor yang melakukan investasi dan mengharapkan mendapatkan keuntungan di bursa
komodit, dihadapkan pada ketidakpastian harga komoditi. Untuk itu dibutuhkan alat
analisa yang dapat memprediksi dan meramalkan pergerakan harga masing-masing
komoditi. Selain itu, penentuan posisi awal dalam bertransaksi di bursa komoditi, yang
sangat berpengaruh terhadap hasil (keuntungan) yang nantinya diperoleh investor, sering
menjadi kendala atau hal yang meragukan bagi seorang investor
Tujuan penelitian ini adalah :(1) Mempelajari sistem kerja perdagangan bursa komoditi, khususnya Bursa Komoditi Jepang yang beroperasi di Indonesia. (2) Melihat prospek dan menentukan klasifikasi komoditi yang diperdagangkan di bursa Jepang...