Analisis pendapatan, kebutuhan tenaga kerja dan tingkat produksi usahatani padi sawah : (Studi kasus di Desa Karang Mekar, Kec. Karang Sembung Kab. Cirebon, Jawa Barat)
Abstract
Beras merupakan komoditi yang cukup penting di Indonesia. Sehingga berbagai program. telah diterapkan untuk meningkatkan produksi per hektar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri yang terus meningkat. Keberhasilan program di tingkat makro adalah tercapainya swasembada beras pada tahun 1984.
Di tingkat mikro tentu kita dihadapkan kepada produsen beras yang sebagian besar hidup di pedesaan dengan tingkat pendidikan relatif masih rendah.
Penelitian ini mengambil lokasi di desa Karang Mekar dimana petani yang mengusahakan lahan umtuk usahatani padi hanya satu kali dalam setahun. Hal ini disebabkan oleh kondisi alam yang tidak memungkinkan untuk mengusahakan tanaman dua kali setahun karena sistem pengairan tidak mendukung, dimana sumber air irigasi berada di kabupaten Kuningan yaitu waduk Darma sehingga ketersediaan air irigasi yang cukup untuk usahatani padi sawah sering tidak terpenuhi.
Analisis regresi yang dilakukan bertujuan untuk melihat variabel yang berpengaruh nyata terhadap tingkat produksi padi sawah. Hasil analisa tersebut menunjukkan bahwa dari lima variabel bebas yaitu luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), benih (X3), pupuk (X4) dan obat-obatan (X5) yang diduga berpengaruh terhadap tingkat produksi, ternyata hanya luas lahan, tenaga kerja dan benih yang berpengaruh nyata masing-masing pada tingkat kepercayaan 90 persen dan 99 persen.