Penggunaan Ekstrak Biji Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Sebagai Bahan Pemingsan dalam Transportasi Ikan Nila GIFT (Oreochromis sp.) Hidup Sistim Kering
Abstract
Masalah yang dihadapi dalam transportasi komodiii perikanan hidup addah bagaimana cara menekan aktifitas metabolisme ikan agar kebutuhan oksigen maupum metabolismenya sekecil mungkin. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan sistim imotilisasi yang prinsipnya adalah menekan metabolisme sehingga hewan air tersebut dapat mempertahankan hidupnya lebih lama lagi. Hal ini berguna untuk pengangkutan ikan baik untuk sistim basah maupun sistim kering. Transportasi sistim kering mempakan sistim pengangkutan ikan hidup dengan menggunakan media bukan air. Karena tidak menggunakan media air, maka ikan dibuat dalam kondisi tenang atau aktifitas dan metabolismenya rendah. Cara tersebut diantaranya adalah menggunakan suhu rendah dan zat anti metabolik atau anestesi. Salah satu zat anestesi alami yang dapat digunakan untuk memingsankan ikan adalah Linamarin yang terkandung dalam biji karet. Linamarin mempunyai sifat membius yang dapat mempengaruhi tingkat kesadaran ikan yaitu dengan mempengaruhi keseimbangan kationik syaraf ikan baik secara langsung maupun tidak langsung selama pemingsanan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi umum tentang ikan nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia) yang meliputi sumberdaya, pemanfaatan dan transportasi ikan dalam keadaan hidup. Selain itu juga untuk mengetahui cara pemingsanan ikan nila GIFT dengan menggunakan ekstrak biji karet yang tepat, kualitas air selama pemingsanan serta tingkat mortalitas ikan selama transportasi. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang sumberdaya ikan nila GIFT yang ada di lapangan. Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa ikan nila GIFT yang ada di lapangan, penyebarannya masih sangat terbatas yaitu sekitar daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. Untuk daerah Jawa Barat, sudah dikembangkan di daerah Bogor, Cirata, Saguling, Jatiluhur, Sukabumi, dan sekitarnya. Penanganan sistim transportasi ikan nila GIFT untuk konsumsi dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pasamya. Ikan nila GIFT biasanya dijual untuk pasar !okal, luar daerah dan ekspor. Penelitian lanjutan adalah kegiatan pemingsanan ikan nila GIFT dengan menggunakan ekstrak biji karet. Konsentrasi yang dicobakan adalah 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm. Dari keempat konsentrasi yang dicobakan tersebut didapatkan konsentrasi terbaik adalah 10 ppm, karena dapat memingsankan ikan nila GIFT dalam waktu 30-35 menit dengan lamanya bertahan hidup pada kondisi pingsan dalam air bersuhu 10-11°C selama 7 jam dengan mortalitas 0 %. Selama pemingsanan diamati dan dicatat respon dan tingkah laku iltan serta kualitas air berupa karbondioksida (COZ), oksigen (02), keasaman (pH) dan amoniak (NH,). Hasil pengamatan respon dan tingkah laku ikan nila GIFT selama pemingsanan cenderung melemah dan proses pemingsanan akan berlangsung cepat dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak biji karet. Hasil pengamatan kualitas air menunjukkan bahwa kandungan karbondioksida (C02) dan oksigen (02) cenderung meningkat dengan semakin meningkatnya konsentrasi ekstrak biji karet, sedangkan kandungan keasaman air (pH) dan amoniak (NH3) semakin menurun.