Aspek-aspek pengendalian mutu dalam pemasaran ikan segar hasil tangkapan purse-seine PT.Tirta raya mina, perkalongan-jawa tengah
View/ Open
Date
1981Author
Sea, Soeyanto
Jasin, Hasril H
Nitibaskara, Rudy R
Metadata
Show full item recordAbstract
Mengingat hasil-hasil perikanan merupakan bahan ma- kanan yang cepat mengalami kemunduran mutu, peningkatan produksi berarti pula akan melibatkan sektor usaha lain- nya, seperti sektor usaha pengendalian mutu dan pemasar- an. Untuk itu maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan penanganan yang dilakukan PT. Tirta Raya Mina terhadap ikan-ikan hasil tangkapan Purse-seine dan mengetahui sampai sejauh mana mutu yang dihasilkan- nya, serta sekaligus mengetahui sistim pemasarannya.
PT. Tirta Raya Mina (Persero) mempunyai 50 unit ka- pal penangkapan ikan Purse-seine berbobot 60 GT dengan palkah yang dilengkapi mesin pendingin. Pada proses pe- nyimpanan ikan di dalam palkah ini, ada tiga cara yang dipakai, yaitu sistim blong, trays dan sistim curah. Sedangkan dalam proses pemasaran ikan, PT. Tirta Raya Mi- na bergerak dibidang industri refrigerasi hasil perikan- an, yaitu dengan sistim rantai dingin (cold chain system). Sarana-sarana yang dimiliki PT. Tirta Raya Mina dalam me- nunjang sistim pemasaran ini adalah ruangan pembeku atau freezing room berkapasitas 20 ton, gudang pendingin atau cold storage kapasitas 600 ton, ruang pendingin (chilling room) berkapasitas 200 ton, pabrik es (ice making) berka- pasitas produksi 100 ton per hari, 14 buah truk pendingin (refrigerated truck) berkapasitas 5 ton, 8 buah truk ber- insulasi (insulated truck) kapasitas 2 ton dan sarana sarana lainnya.
Dalam usaha penyediaan ikan secara kontinu, selain melakukan operasi penengkapan sendiri, PT. Tirta Raya Mina juga melakukan pembelian ikan segar ke TPI Pekalongan, TPI Batang, TPI Tegal dan tempat-tempat lainnya seperti Sorong, Banjarmasin, Kendari, Bali dan Sidoarjo. Pembelian ikan ini biasa dilakukan pada waktu musim ikan. Setelah melalui proses pembekuan dan penyimpanan beku, ikan-ikan tersebut kemudian siap untuk dipasarkan terutama pada saat tidak musim ikan atau ke daerah-daerah pemasaran yang tidak mengenal musim. Adapun tahap-tahap pengolahan ikan ini adalah penimbangan, pencucian, sortasi, pembekuan, penggelasan dan penyimpanan di dalam cold storage. Dari hasil percobaan, berat ikan sejak disortir sampai penyimpanannya di dalam cold storage selama 2-3 hari, mengalami penyusutan berat sebesar 3,28 %. Nilai kesegaran rata-rata yang diperoleh berdasarkan pengujian secara organoleptik, menunjukan penurunan, yaitu 45,28 di tempat pendaratan ikan, menjadi 44,25 di TPI Pekalongan. dan 43,43 di tempat pengolahan PT. Tirta Raya Mina…dst