Show simple item record

dc.contributor.advisorMartono, Totong
dc.contributor.advisorSuprihatin
dc.contributor.authorRetnowati, Sri Rahayu
dc.date.accessioned2024-03-13T03:14:24Z
dc.date.available2024-03-13T03:14:24Z
dc.date.issued1992
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141490
dc.description.abstractTingkat konsumsi pangan merupakan salah satu indikator status gizi. Nilai status gizi bagi yang berumur lebih dari 18 tahun diukur dengan metode antropometri dengan indikator BMI (Body Mass Index). Model persamaan simultan 2SLS digunakan untuk meru- muskan status gizi ibu rumah tangga karena ada hubungan timbal balik dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti tingkat konsumsi pangan, produksi pangan, tingkat pendidikan, pendapatan, pengeluaran pangan, dan Jumlah anggota rumah tangga. Analisis terhadap model 2SLS menunjukkan bahwa nilai status gizi ibu rumah tangga di desa Wonokromo cenderung lebih tinggi pada waktu musim panen daripada musim tanam. Selain itu nilai status gizi ibu rumah tangga secara langsung dipengaruhi oleh tingkat konsumsinya, meskipun faktor-faktor penunjangnya berbeda untuk setiap musim. Pada musim panen faktor penunjangnya adalah jumlah anggota rumah tangga dan tingkat pendidikan ibu rumah tangga, sedangkan pada musim tanam faktor total produksi dan total pendapatan. ..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel 2SLS untuk analisis prevalensi status gizi ibu rumah tangga : Studi kasus di desa Wonokromoid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record