Show simple item record

dc.contributor.advisorAsmarantaka, Ratna Winandi
dc.contributor.authorKaizan
dc.date.accessioned2024-03-08T03:56:19Z
dc.date.available2024-03-08T03:56:19Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/141289
dc.description.abstractKopi sebagai salah satu komoditi perkebunan memberikan peranan yang penting, baik sebagai sumber pendapatan, lapangan kerja dan penyumbang devisa. Produktivitas dan mutu kopi Indonesia relatif masih rendah, sehingga berdampak pada rendahnya pendapatan petani. Usaha peningkatan produktivitas dan perbaikan mutu kopi merupakan bagian yang berhubungan dengan sektor tataniaga. Sistem tataniaga kopi di daerah lampung cukup beragam dan relatif tidak efisien sehingga dibentuklah suatu pilot proyek pasar lelang pertama di propinsi Lampung yaitu di kecamatan Pagelaran, kabupaten Lampung selatan. Tetapi keberadaan pasar lelang belum seperti yang diharapkan karena jumlah peserta maupun volume transaksi di pasar lelang masih relatif kecil. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem tataniaga kopi di pasar lelang dan pasar non-lelang, melalui analisis biaya tataniaga, margin tataniaga dan keterpaduan pasar. Selain tujuan tersebut, penelitian ini juga menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peluang keikutsertaan petani dan volume penjualan kopi di pasar lelang. Analisis yang digunakan adalah analisis margin tataniaga, keterpaduan pasar, model logit dan model persamaan simultan. Hasil penelitian diketahui bahwa tataniaga kopi di wilayah pasar lelang kopi Pagelaran memiliki enam buah saluran penjualan kopi. Diantara keenam saluran tataniaga tersebut prosentase yang relatif terbesar adalah yang dijual tanpa melalui pasar lelang. Jika dilihat dari jumlah peserta dipasar lelang prosentase terbesar adalah pedagang perantara (PPII) yaitu sebesar 60,27 persen, sedangkan petani hanya 38,77 persen. Sehingga manfaat langsung dari pasar lelang kurang dirasakan petani, sedangkan manfaat tidak langsungnya adalah harga ditingkat petani menjadi relatif lebih transparan sehingga akan meningkatkan kesejahteraan petani...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcFarming managementid
dc.titleSistem tataniaga dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelelangan kopi di Kecamatan Pagelaran, Lampung Selatanid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record