Pengaruh Penguramngan Pengolahan tanah Dan Pemupukan Nitrogen Terhadap Hasil Jagung (Zea mays L) Varietas H-6
Abstract
Dewasa ini semakin terasa mahalnya tenaga kerja yang diperlukan untuk pengolahan tanah. Salah satu usaha untuk memecahkan masalah ini yaitu dengan jalan menerapkan sistem pengolahan tanah yang lebih efisien dalam penggunaan tenaga kerja. Alasan lainnya yaitu yang berhubungan dengan pengawetan lahan pertanian dan pencegahan erosi.
Ketersediaan unsur nitrogen bagi tanaman merupakan hal yang penting dalam aplikasi pemupukan, sebab unsur nitrogen berada dalam keadaan mobil dalam tanah. Dalam hal ini, aplikasi yang tepat sangat memegang peranan penting.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengurangan pengolahan tanah dan pemupukan nitrogen terhadap hasil jagung serta mempelajari interaksi kedua faktor tersebut.
Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Darmaga IV, mulai bulan Juni sampai September 1981.
Menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan pengolahan tanah sebagai petak utama dan pemupukan nitrogen sebagai anak petak. Pengolahan tanah terdiri atas pengolahan tanah konvensional (P₁), pengolahan tanah minimum (P2) dan tanpa pengolahan tanah (P3). Pemupukan nitrogen a Hak cipta milik IPB University
terdiri atas 45 kg N/ha (N₁), 90 kg N/ha (N₂) dan 135 kg N/ha (N3). Percobaan dilakukan dalam 3 ulangan.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pengolahan tanah tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil jagung. Sedangkan produksi tertinggi dicapai pada pengolahan tanah minimum dan taraf pemupukan nitrogen 135 kg N/ha, yaitu 1,17 ton/ha pada populasi 25 000 tanaman.
Peningkatan taraf nitrogen menaikkan produksi 6 sampai 20 persen atau 70 sampai 180 kg tiap hektar. Sedangkan naiknya produksi dari cara pengolahan tanah konvensional ke pengolahan tanah minimum sebesar 13 persen atau 130 kg. Bila dibandingkan terhadap tanpa pengolahan tanah, pengolahan tanah minimum menunjukkan produksi 8 persen atau 90 kg lebih tinggi.