Analisis Risiko Produksi Sayuran Organik pada Permata Hati Organik Farm Di Bogor, Jawa Barat
Abstract
Sayuran merupakan komoditas hortikultura memiliki nilai tambah bagi pembangunan nasional karena dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan usahatani hortikultura khususnya komoditas sayuran yang saat ini mulai banyak dikembangkan, selain memiliki peranan yang sangat besar dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat, komoditas ini juga sangat potensial dan prospektif untuk dijalankan karena metode pembudidayaannya sangat mudah dan sederhana. Seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, pola konsumsi dan kesadaran masyarakat akan kesehatan maka masyarakat mulai mengkonsumsi bahan makanan yang bersifat alami. Hal ini menyebabkan pertanian organik sudah diterapkan dan didukung adanya gerakan back to nature. Permata Hati Organic Farm merupakan salah satu perusahaan organik. Permasalahan yang dihadapi Permata Hati Organic Farm adalah perusahaan memiliki risiko produksi dalam pengembangan usahanya. Hal ini dapat dilihat dari produktivitas yang berfluktuasi setiap periode selama masa tanam berlangsung. Hal ini dikarenakan sayuran organik sangat rentan terhadap perubahan musim sehingga mengakibatkan banyak serangan penyakit terhadap tanaman. Hal ini akan berakibat terhadap penurunan pendapatan perusahaan. Permata Hati Organic Farm melakukan diversifikasi produk yakni dengan mengusahakan berbagai jenis tanaman. Untuk itu, dapat dianalisis alternatif untuk mengatasi risiko produksi yang dihadapi Permata Hati Organic Farm. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis risiko produksi dalam pengelolaan sayuran organik yang dilakukan Permata Hati Organic Farm. (2) Menganalisis alternatif yang dilakukan untuk mengatasi risiko produksi Permata Hati Organic Farm dalam menjalankan usahanya. Penelitian ini dilakukan di Permata Hati Organic Farm Desa Ciburial, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2008. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Permata Hati Organic Farm yang meliputi luas lahan, harga produk, biaya-biaya yang dikeluarkan selama produksi berlangsung, jumlah produksi serta data-data lainnya yang mendukung penelitian ini, Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Pertanian, Perpustakaan LSI Institut Pertanian Bogor, internet dan literatur yang relevan. Analisis yang dilakukan dengan menggunakan analisis risiko dengan menggunakan Variance, Standard deviation, Coefficient variation pada kegiatan spesialisasi dan portofolio. Komoditas yang dianalisis pada spesialisasi adalah brokoli, bayam hijau, tomat dan cabai keriting sedangkan kegiatan portofolio adalah tomat dengan bayam hijau dan cabai keriting dengan brokoli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisis spesialisasi risiko produksi berdasarkan produktivitas pada brokoli, bayam hijau, tomat dan cabai keriting diperoleh risiko yang paling tinggi dari keempat komoditas adalah bayam hijau yaitu 0.225 yang artinya setiap satu satuan yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi akan sebesar 0,225. Sedangkan yang paling rendah adalah cabai keriting yakni 0.048 yang artinya setiap satu satuan yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi akan sebesar 0,048. Hal ini dikarena bayam hijau sangat rentan terhadap penyakit terutama pada musim penghujan. Berdasarkan pendapatan bersih diperoleh risiko yang paling tinggi dari keempat komoditas adalah cabai keriting yaitu 0.80 yang artinya setiap satu rupiah yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi akan sebesar 0.80. Sedangkan yang paling rendah adalah brokoli yakni 0.16 yang artinya setiap satu rupiah yang dihasilkan maka risiko yang dihadapi akan sebesar 0.16. Hal ini dikarena penerimaan yang diterima lebih kecil sedangkan biaya yang dikeluarkan tinggi. Analisis risiko produksi yang dilakukan pada kegiatan portofolio menunjukkan bahwa kegiatan diversifikasi dapat meminimalkan risiko. Penanganan untuk mengatasi risiko produksi Permata Hati Organic Farm dapat dilakukan dengan pengembangan diversifikasi pada lahan yang ada. Dengan adanya diversifikasi, maka kegagalan pada salah satu kegiatan usahatani masih dapat ditutupi dari kegiatan usahatani lainnya. Oleh karena itu diversifikasi usahatani merupakan alternatif yang tepat untuk meminimalkan risiko sekaligus melindungi dari fluktuasi produksi. Selain itu untuk penanganan risiko juga dapat dilakukan kemitraan produksi dengan petani sekitar yang memproduksi sayuran organik serta kemitraan dalam penggunaan input. Selain itu perlu adanya peningkatan manajemen pada perusahaan dengan melakukan fungsi-fungsi manajemen yang terarah dengan baik.
Collections
- UT - Agribusiness [4254]