Evaluasi uji provenansi rotan manau (Calamus manau) di Haurbentes, Jasinga, KPH Bogor
Abstract
Indonesia sebagai negara pengekspor utama rotan ke pasaran internasional, perlu berusaha mempertahankan dan meningkatkan peranannya sebagai produsen utama rotan dengan rotan tanaman hasil budidaya. Usaha budidaya dilakukan karena semakin berkurangnya sumberdaya rotan di hutan alam. Uji provenansi rotan manau dilaksanakan untuk menunjang budidaya rotan manau demi keberhasilan penanamannya, karena menurut Soerianegara dan Djamhuri (1979) penanaman pohon hutan tanpa mengetahui asal benih adalah tidak dibenarkan.
Tujuan penelitian adalah untuk menilai pertumbuhan dan variasi genetik 6 (enam) provenans rotan manau (Calamus manan) pada umur tiga tahun.
Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Haurbentes, Jasinga, KPH Bogor yang dikelola Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Bogor Pengukuran dan pengamatan di laksanakan pada bulan Oktober 1994.
Data yang dikumpulkan meliputi panjang rotan manau yang diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh rotan manau (taxis) dengan mengikuti bentuk batangnya, diameter rotan manau pada pangkal batang, jumlah daun dari pangkal sampai daun terakhir di ujung batang dan anak daun pada lima daun terakhir serta pengamatan terhadap morfologi daun dan struktur duri. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Berblok (Steel dan Torrie, 1989) sesuai rancangan percobaan yang ada dengan 6 perlakuan dan 3 blok (18 petak coba). Tiap petak coba terdiri atas 25 batang tanaman...
Collections
- UT - Forest Management [2974]