Derajat serangan dan pengendalian Varroa jacobsoni Oud dengan Apistan (Fluvalinate miticide) pada koloni lebah madu Apis cerana Fabr. di Pusat perlebahan Nasional Parung Panjang, Jawa Barat
View/ Open
Date
1994Author
Bashori, Mochammad
Syaufina, Lailan
Chandra, Moch.
Metadata
Show full item recordAbstract
Budidaya Lebah madu jenis lokal (Apis cerana) telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Dalam pengembangannya, budidaya lebah madu ini menghadapi banyak kendala. Di antara kendala-kendala tersebut, hama dan penyakit lebah merupakan salah satu kendala yang dihadapi para peternak lebah. Jenis hama lebah yang sangat dirasakan sekali oleh para peternak lebah adalah kutu ektoparasit (Ectoparacite mites), yang terdiri dari Varroa. jacobsoni dan Tropilaelaps clareae. Serangan kutu-kutu tersebut sangat mempengaruhi produksi madu, polen, dan lilin. Menurut Akratanakul (1987), penyerangan yang berat dari kutu ini dapat menyebabkan koloni lebah merana dan seringkali kabur dari sarang.
V. jacobsoni termasuk dalam sub ordo Parasitiformes dan diklasifikasikan dalam famili Dermanysydae dari sub famili Varroinae. Kutu ini mempunyai ukuran panjang 1,1 - 1,2 mm, dan lebar 1,5 - 1,6 mm. Ukuran tersebut cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata normal (tanpa lensa). Kutu ini selalu ditemukan pada lebah di bagian segmen pertama abdomen, kadang-kadang antara thorax dan abdomen serta antara kepala dan thorax (Ritter, 1980). Kutu Tropilaelaps mempunyai ukuran; panjang 0,96 mm dan lebar 0,55 mm. Seluruh tubuh tertutup oleh bulu-bulu pendek, dan di bawah kaca pembesar yang kuat terlihat sebuah garis merah memanjang pada permukaan perut betina dewasanya (Akratanakul, 1987). Sering ditemukan di ruas antara kepala dengan thoraks atau antara thoraks dengan abdomen lebah dewasa maupun pada anakan lebah (Ritter dan Schneider-Ritter, 1988)...
Collections
- UT - Forest Management [3075]