Analisis investasi pengembangan pengelolaan fisik rekreaasi di Kebun Raya Purwodadi Pasuruan Jawa Timur
View/ Open
Date
1994Author
Nurrochmat, Dodik Ridho
Hardjanto
Darusman, Dudung
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangunan tempat-tempat rekreasi alam merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan manfaat intangible sumberdaya hutan. Usaha ini sejalan dengan semakin me- ningkatnya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga ling- kungan dan disertai oleh peningkatan pendapatan perkapita secara kontinyu, sehingga akan menggeser pola konsumsi ke arah konsumsi jasa rekreasi, pendidikan dan penelitian khususnya yang disediakan oleh ekosistem hutan (Darusman, 1987). Untuk mengembangkan tempat rekreasi yang menarik, tentu diperlukan input baik modal maupun tenaga kerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penilaian yang obyektif secara kuantitatif terhadap besarnya input yang harus diberikan dan manfaat yang diperoleh, sehingga dapat dicapai pengelolaan yang efisien dengan hasil yang optimum.
Kebun raya, disamping merupakan tempat konservasi eksitu berbagai macam jenis flora, dapat dikembangkan sebagai salah satu alternatif tempat rekreasi alam yang menyehatkan dan mengandung unsur pendidikan, merupakan wujud dari upaya pemasaran manfaat intangible. Pengelo- laan dan pengembangan kebun raya yang sehat dan dinamis akan memberikan manfaat yang penting bagi pemerintah dan masyarakat. Untuk pengembangan dan pengelolaan yang baik diperlukan suatu analisis investasi yang dapat menggambar- kan dan meramalkan kondisi obyektif dari suatu pengelolaan yang optimum.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menentukan tingkat manfaat dari pengelolaan sekarang dengan menghitung NPV, BCR dan IRR, memberikan masukan bagi pengelola tentang proyek pengembangan fasilitas rekreasi sesuai dengan keinginan pengunjung, serta menen- tukan tingkat manfaat (NPV, BCR dan IRR) dari pengelolaan. dengan proyek pengembangan fasilitas rekreasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ana- lisis discounted cash flow dengan pendekatan finansial dan ekonomi, dihitung selama jangka waktu 10, 15 dan 20 tahun.
Menurut Djamin, 1984, suatu proyek dikatakan layak apabila memenuhi kriteria NPV > 0, BCR > 1 dan IRR > suku bunga yang berlaku (diasumsikan sebesar 9% per tahun). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pengelolaan Kebun Raya Purwodadi dengan tarif karcis yang berlaku saat ini (Rp 800,00 per orang) tidak layak secara finansial maupun ekonomi. Nilai IRR negatif berarti pengembalian investasi sampai dengan berakhirnya umur ekonomi proyek (akhir tahun ke-20) tidak mungkin dapat dicapai meskipun suku bunga bank diturunkan sampai dengan 0% per tahun. Agar pengelo- laan layak secara finansial diperlukan penambahan subsidi langsung…dst
Collections
- UT - Forest Management [3075]