Kualitas pupuk organik cair dari effluent gas-bio dengan penambahan serbuk sabut kelapa pada konsentrasi dan waktu pengomposan berbeda
Abstract
Kerusakan struktur dan sifat fisik tanah dapat menyebabkan fungsi tanah sebagai penyerap air menurun, yang merupakan faktor terjadinya bencana banjir dan kekeringan. Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah serta mempengaruhi kondisi sosial. Pemanfaatan limbah peternakan sapi perah sebagai bahan masukkan instalasi gas-bio selain dapat mengatasi pencemaran lingkungan, juga dapat menghasilkan sumber bahan bakar alternatif berupa gas-bio yang ramah terhadap lingkungan dan dihasilkan secara terusmenerus. Demikian juga dengan effluent gasbio, dapat diproduksi secara terus menerus pula. Effluent masih cukup banyak mengandung unsur hara (mikro mineral) yang dibutuhkan oleh tanaman, hal ini sangat memungkinkan untuk memanfaatkan effluent sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. Peningkatan makro mineral effluent perlu dilakukan, dengan menambahkan bahan organik sumber N, P dan K yang murah dan mudah didapatkan, seperti limbah pasar.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas pupuk organik cair dari effluent gas-bio dengan penambahan serbuk sabut kelapa pada konsentrasi dan waktu pengomposan yang berbeda, sebagai sumber kalium organik yang murah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Pebruari hingga bulan Juni 2003 di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan di Laboratorium Balai Penelitian Bioteknologi dan Tropika Bogor.
Perlakuan yang digunakan dalam penelitian adalah penambahan serbuk sabut kelapa (w/v) sebanyak 0%, 2,5%, 5% dan 7,5% untuk setiap 20 liter effluent dan waktu pengomposan yang berbeda yaitu 15 dan 30 hari. Parameter yang diamati adalah nilai pH dan kualitas pupuk organik cair, yang meliputi persentase kandungan nitrogen (N), karbon (C), fosfat (P2O5), nitrat (NO3) dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang dianalisis secara komposit (pengambilan contoh yang akan diujikan diambil dari setiap level konsentrasi serbuk sabut kelapa dan setiap level waktu pengomposan tanpa memperhitungkan ulangan), sedangkan kalium (K) total dilakukan analisis secara lengkap.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 4X2 dengan tiga ulangan, apabila hasilnya berbeda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji polinomial orthogonal untuk mengetahui beda rerata antar perlakuan…dst